36. USAHA!

87 18 1
                                    

Hai! Absen dulu yuk;💓💓
Kalian bisa check postingan di
Ig:wattpaddluvkyuru_
Oke jadi tanpa berlama-lama let's go to the story!🌈

Hai! Absen dulu yuk;💓💓Kalian bisa check postingan diIg:wattpaddluvkyuru_Oke jadi tanpa berlama-lama let's go to the story!🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada yang namanya ikhlas, semua itu berawal dari kekecewaan yang lama-lama menjadi kebiasaan."

****

Hari ini adalah hari ke delapan UAS, hal itu kembali terjadi.

Disaksikan langsung di depan banyak mata. Bagaimana Nada dengan santainya berjalan, lewat di depan Septha dan teman-temannya. Membawa seorang gadis, yang berbeda. Bukan, kali ini bukan Agbel ataupun Diva. Melainkan orang lain.

Septha jadi kembali mengingat sepercik percakapan antara ia dan bundanya, tepat sebelum berangkat ke sekolah.

"Sep, kamu yakin bisa ngelewatin ini semua?"

Berulang kali Ayul bertanya, dan selalu dengan pertanyaan yang sama. Sampai-sampai Septha lelah mendengarnya. "Iya Bun, Septha bisa. Bunda tenang aja," ujarnya terus menenangkan sang Bunda.

"Masalahnya ini kamu---,"

"Bunda," Septha menyela lebih dulu. "Percaya sama Septha, oke?"

"Bunda percaya sama kamu, tapi nggak sama anak itu. Dia pasti akan melakukan berbagai macam cara agar kamu down. Ini UAS loh, bukan ulangan tengah semester lagi."

Dan sialnya, Ayul benar. Septha menyesal tidak mendengarkan kata bundanya tadi, ia terlalu menganggap semua mudah. Tapi kenyataannya, tidak semudah itu.

"Sep, kamu gak apa-apa?"

Septha mengangguk, kepalanya terus menghadap ke bawah. Bukan karena sedih, ia hanya diam menatap layar ponselnya. "Tentu, emang aku kenapa?"

Gadis itu harus terdampar, duduk di depan kelas karena diajak teman-temannya untuk berkumpul. Septha yang sudah stres dengan buku-buku, akhirnya mengikuti saran Juju untuk ikut keluar kelas. Niatnya untuk menikmati angin segar di lantai dua ternyata adalah sebuah pilihan yang salah.

Karena di koridor, dengan percaya diri cowok itu membawa seorang cewek lain. Dari tampangnya Septha sudah tahu, "Aku bawa cewek baru lagi hari ini!" Ya, terlihat seolah mengatakan hal itu.

Septha menyenggol lengan Ambar yang duduk di sebelahnya, mengkode gadis itu untuk melakukan aksinya. Tidak butuh waktu lama, Ambar langsung memahami kode itu dan mengeluarkan ponselnya. Bukan apa, tapi kebiasaan ini sudah mereka lakukan sejak kejadian terakhir bersama Agbel.

Septha meminta teman-temannya untuk mendokumentasikan di kala mendapati Nada tengah berinteraksi dengan cewek.

Tidak ada maksud lain sebenarnya, Septha hanya ingin mengumpulkan bukti-bukti dan informasi. Untuk membandingkan dengan data-data yang sudah ia kumpulkan dari dulu. Walaupun misi ini kalau kata Mia,

Singgah Yang Singkat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang