01. NAMA ANEH?!

519 81 20
                                    

"Berbicara tentang pertemuan kita, bisa kukatakan bertemu denganmu adalah sebuah ketidaksengajaan yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berbicara tentang pertemuan kita, bisa kukatakan bertemu denganmu adalah sebuah ketidaksengajaan yang indah."

****

Bulan Juli, Tahun 2022.

"Udah, lepasin aja Deni. Ini hari kita pertama MOS di SMA, pasti bakalan ada banyak cogan berkeliaran." Wella merangkul pundak sahabatnya, "Daripada si Deni itu, udah jelek sok seleb banget!"

"Iya juga ya, kayak gak ada syukur-syukurnya gitu disukain cewek cantik kek Septha, padahal mukanya dekil. Kek levelnya itu jauh banget gitu loh. Malah disia-siain gitu aja! Tolol banget sih jadi cowok!" omel Lisa yang geram sendiri.

"Astagfirullah, kalian kok jadi malah bodyshaming sih! Gak baik tau," ujar Septha menenangkan mereka berdua.

"Lah kamu pikir aja dulu. Kek kamu udah baik banget sama Deni dari dulu, tapi nyatanya malah disia-siain kek gini, gak capek?"

"Kalau capek sih, pasti Lis. Tapi yah, aku harus gimana? Dia tarik ulur terus, lama-lama bisa gila aku."

"Ya itu yang berengsek dari dia, sukanya main tarik-ulur!"

Wella menepuk pelan bahu Septha. "Hei, ini kan hari pertama masuk ke SMA. Kamu pasti bakalan nemuin yang lebih baik dari Deni, cowok yang bisa menghargai kamu. Lagian kamu itu cantik, jadi kenapa harus khawatir?"

Gadis itu menghela nafas panjang. "Iya juga sih, yaudah kita lihat aja nanti ada yang menarik nggak," jawab Septha acuh tak acuh.

"Pasti ada lah! Orang segitu banyaknya masa nggak ada yang menarik?"

"Kan tergantung nanti seleraku gimana," Septha menjingkatkan bahu.

"Eh, Maret tadi udah berangkat?" ujarnya mengalihkan topik.

"Udah, katanya dianterin sama mamanya."

"Oh, katanya kemarin mau bareng sama kita." Septha melipat kedua tangannya di depan dada.

"Gak tau, emang dia minta disleding!" cerca Lisa sembari mengepalkan tangan ke langit.

"Yaudah, biarin aja. Nanti juga pasti nyariin kita di sekolah."

Lisa dan Wella berjalan mendahului sembari asyik menggosip, sementara Septha sendirian di belakang masih bergulat dengan pemikirannya. Keadaan jalan hari ini macet, terlihat dari arus saat ini. Ada banyak siswa-siswi baru yang masuk untuk MOS. Trio Musketeers itu berusaha menghindari motor-motor yang berjajar rapi.

Dalam diam, Septha menyadari ada sepasang mata yang tengah memperhatikannya sejak tadi. Membuat gadis itu langsung menatap ke arah seseorang yang duduk di atas motor sedang terjebak macet. Ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa itu karena protokol kesehatan masih berlaku untuk memakai masker. Wajahnya tersembunyi di balik kain hitam itu.

Singgah Yang Singkat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang