31. KEPUTUSAN

84 21 1
                                    

Hai! Absen dulu yuk;💓💓
Kalian bisa check postingan di
Ig:wattpaddluvkyuru_
Oke jadi tanpa berlama-lama let's go to the story!🌈

Hai! Absen dulu yuk;💓💓Kalian bisa check postingan diIg:wattpaddluvkyuru_Oke jadi tanpa berlama-lama let's go to the story!🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Hal yang pertama kali Septha lihat adalah Juan, seperti biasa berdiri di depan pintu rumahnya-Namun kali ini berbeda, cowok itu tersenyum manis ke arahnya walaupun tertutupi oleh masker hitam. Septha tetap bisa melihat dengan jelas, bahkan matanya sampai menyipit.

 Septha tetap bisa melihat dengan jelas, bahkan matanya sampai menyipit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duduk dulu."

"Rambutku..." Juan tampaknya menyadari raut wajah Septha, ia spontan memegangi kepalanya.

"Kemarin baru cukuran?"

Juan mengangguk. "Jelek ya."

Tiba-tiba tangan gadis itu terulur untuk menyentuh rambut Juan. Entah ada kekuatan apa yang menyertainya, hanya saja Septha tidak sadar dengan apa yang ia lakukan.

"Nggak kok, tetep aja bagus."

Juan yang semula terus merengek pasal rambut seketika berhenti ketika tangan lembut itu mendarat di atas kepalanya, kemudian mendongak menatap wajah gadis itu.

Mereka saling hanyut dalam kegiatan masing-masing selama beberapa saat. Septha masih sibuk memperhatikan rambut Juan, dengan tangan yang terus mengelus-elus rambut cowok itu.

Sedangkan Juan dengan mata polosnya itu terus menatap Septha. Seolah tidak ingin melepaskan pandangannya dari gadis yang masih berstatus pacarnya ini.

Septha yang tersadar akan tingkahnya, terkejut ketika mendapati Juan memperhatikannya terus sedari tadi. Ia menyadari bahwa dalam tatapan mata Juan, tersirat sesuatu yang membuatnya merasakan deja vu. Gadis itu menarik tangannya. Keadaan menjadi canggung, Septha langsung mengambil duduk di sebelah cowok itu untuk menghindari tatapan mata Juan.

Singgah Yang Singkat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang