Hai! Absen dulu yuk;💓💓
Kalian bisa check postingan di
Ig:wattpaddluvkyuru_Oke jadi tanpa berlama-lama let's go to the story!🌈
****
Suasana parkiran SMA Atmaja pagi ini masih sepi, tentu saja. Siapa yang mau berangkat pukul enam pagi? Kecuali untuk beberapa siswa yang memiliki kegiatan. Dinginnya udara akibat cahaya mentari belum sepenuhnya menyelimuti dunia. Tetapi nyatanya berbeda dengan yang dirasakan kedua sejoli yang berjalan dari parkiran ini, atmosfer hangat seolah mengelilingi mereka.
"Kamu nggak dingin apa? kok bisa gak pake jaket padahal habis perjalanan jauh."
Juan menggelengkan kepalanya perlahan. Laki-laki itu malah mengeluarkan jaket dari dalam tasnya, "Dingin?"
Gadis itu ikut menggeleng, "Enggak kok. Aku gak apa-apa."
Tanpa diduga, Juan malah menyampirkan jaketnya ke pundak Septha. Perempuan itu seketika berhenti guna menatap utuh ke arah sang kekasih, "Sumpah, aku beneran gak kedinginan."
Namun, cowok itu mengulas senyum tipis. "Ada yang bilang, kalau cewek bilang 'gak' itu, berarti ada 'apa-apa'."
Sebuah kekehan kecil lahir dari bibir gadis itu. "Gimana kesan kamu pas udah ketemu sama Bunda?" tanya Septha.
"Baik kok," ujarnya dengan tatapan mata lurus ke depan.
"Calon mertua gitu loh!"
Hal itu sukses membuat Septha kembali menoleh ke arah Juan, menyorot penuh dengan seutas senyum tipis menyertai. Membuat yang ditatap pun juga ikut memberikan timbal balik yang sama.
Gadis itu mengalihkan pandangannya, kemudian mengulum bibir sebelum berucap, "Entah kenapa, aku merasa ada yang akan terjadi."
"Kenapa bisa langsung menyimpulkan seperti itu?"
Septha tersenyum. "Aku benci, karena terkadang firasatku benar-benar terjadi."
Gadis itu hampir saja jatuh ke dalam lubang kalau saja Juan tidak cekatan langsung menahan pinggangnya. Jantung Septha bertalu, belum saja lima detik ia selesai mengucapkan kalimat itu sebuah hal benar-benar terjadi. Perlahan kepala itu mendongak, kembali mempertemukannya dengan netra cokelat yang sejak lama berhasil memikat hati Septha.
"Apapun yang terjadi nanti, aku akan tetap bersama kamu."
Bola mata Septha sedikit melebar, entah ucapan Juan itu serius atau sekedar kalimat penenang, nyatanya hal tersebut berhasil memberikan efek samping bagi gadis itu.
Semesta, kebaikan apakah yang aku lakukan sampai-sampai Tuhan mengirimkan seorang Juan?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah Yang Singkat ✓
Teen FictionSMA Atmaja dibuat gempar dengan berita sepasang introvet yang memutuskan untuk menjalin hubungan. Hal itu membuat banyak siswa-siswi bertanya-tanya, bagaimana jika dua beruang kutub itu disatukan? Karena Juan dan Septha jarang terlihat saling berbic...