SMA Atmaja dibuat gempar dengan berita sepasang introvet yang memutuskan untuk menjalin hubungan. Hal itu membuat banyak siswa-siswi bertanya-tanya, bagaimana jika dua beruang kutub itu disatukan? Karena Juan dan Septha jarang terlihat saling berbic...
Hai! Absen dulu yuk;💓💓 Kalian bisa check postingan di Ig:wattpaddluvkyuru_
Oke jadi tanpa berlama-lama let's go to the story!🌈
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lagian, mau kamu suram atau apa, itu enggak menjadikan kita berbeda sampai-sampai ada diskriminasi. Hanya orang bodoh aja yang suka membuat pengecualian terhadap mereka. Padahal sama-sama manusia."
-Septha Renjana-
****
Tapi kalian tenang saja, perkara challenge gila yang mereka sepakati kemarin tidak benar-benar terjadi hari ini. Setelah saling menggodok pikiran untuk beberapa waktu, akhirnya keputusan final telah keluar.
"Challenge yang tadi jadi apa nggak?"
"Soal rumahku tadi?"
"Iya," jawabnya.
"Kalau dipikir-pikir jangan wes, kayak brutal banget anjir!"
"Iya sih, ngawur aku." Juan menggaruk tengkuknya.
Septha menggelengkan kepalanya. "Aku gak mau sampai kamu khilaf."
Jelas semua itu tidak boleh, dan untungnya Maret setuju untuk tidak memberitahu alamat rumah Septha dimana.
"Tumben jam segini masih sepi?" Septha melepaskan maskernya, lalu duduk di bangku. Melihat suasana kelas yang masih sepi.
"Emang pada mager," sahut Ambar. "Biasalah!"
Septha mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Eh, katanya Sabtu besok orang tua kita diundang ke sekolah ya? Buat sosialisasi apa gitu."
"Iya, Mak-ku bilang mau bareng sama bunda kamu."
"Gampang itu mah. Nanti aku bilang ke Bunda," ucap Septha.
Tak berselang lama ponsel yang terletak di atas meja tiba-tiba bergetar,
Septha tiba-tiba berdiri dari kursi. "Eh, Mbar! Katanya dia mau ke kelasku," pekiknya heboh.
"Hah? Masa?" Ambar jadi ikutan heboh.
Septha menggelengkan kepalanya. "Gak tau, tiba-tiba dia ngechat gini." Gadis itu meletakkan tangannya di depan dada, merasakan detak jantung yang berdegup. "Tapi, emang ngapain juga dia kesini? Gak mungkin lah, haha." Ia masih berusaha mengais akal sehatnya.
