25. AGUSTUS

108 21 1
                                    

Hai! Absen dulu yuk;💓💓
Kalian bisa check postingan di
Ig:wattpaddluvkyuru_

Oke jadi tanpa berlama-lama let's go to the story!🌈

Oke jadi tanpa berlama-lama let's go to the story!🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Septha terus memandangi layar ponselnya dengan sorot mata yang sulit diartikan. Moodnya masih kacau untuk hari ini, ada perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Juan. Lagi. Namun, kali ini lebih signifikan.

Sangat berbeda, dibandingkan dengan responnya malam hari.

Septha sampai bertanya-tanya, perubahan yang dilakukan entah karena mood saja, atau memang ada sesuatu.

"Kepribadian ganda, itu nyata kah?" Septha memang percaya akan hal itu, tetapi untuk bertemu dengan yang mengalaminya di dunia nyata, rasanya sulit dipercaya. Gadis itu sudah lama suka dengan hal-hal yang berbau trik dan macam-macam ilmu psikologi. Ini semakin menguatkan teori-teorinya.

"Mungkin kepribadian itu tercipta dari trauma masa lalu, atau suatu faktor lain." Septha menorehkan sebuah catatan dalam buku kecil berwarna hitam yang selalu ia bawa.

Faktor keluarga biasanya menjadi pemicu utama munculnya berbagai gangguan mental pada anak.

Septha pun mendongak, menatap sang bunda yang sedang menyisir rambutnya. "Bun, ada yang bilang kalau keluarga juga pemicu munculnya sebuah gangguan psikis. Gimana tanggapan Bunda?"

"Kenapa kamu tiba-tiba datang nanya gitu?" tanya Ayul yang terkejut mendengar pertanyaan Septha yang mendadak.

"Yaaa... iseng aja hehe, buat penelitian."

"Iya, karena keluarga berperan besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Anak tumbuh itu lebih banyak di lingkungan rumah, kalau dari sisi keluarga aja gak ada yang mendukung gimana dia mau tumbuh dengan baik? Tapi memang, terkadang orang tua tidak mengerti apa dan kenapa anaknya seperti itu. Mereka lebih memilih tidak peduli, dan hanya menyalahkan dari sisi anak saja."

Septha mengangguk-anggukkan kepalanya, "Lalu, enggak semua anak yang mendapat perlakuan buruk akan bermasa depan suram, kan?"

"Itu tergantung dari pilihan si anak itu sendiri. Dari yang Bunda tau semua itu ada dua jalan bagi mereka, tetap bertahan dan sukses, atau tumbang sebelum melihat cerahnya langit." Ayul menambahkan, "Ada lagi satu. Kalau dia nggak berhasil bertahan, bukan jadi nakal malah mentalnya akan rusak. Dan itu adalah hal paling fatal, karena penyakit mental itu sulit disembuhkan Sep."

"Oh, jadi gitu ya." Septha menundukkan kepalanya.

"Kenapa kamu tanya?"

Singgah Yang Singkat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang