Haii, voter ke berapa nih?
******
"Sep!"
Septha yang sedang memasukkan buku-bukunya pun menoleh, "Dalem, kenapa Nin?"
Nini menghampiri, "Hari ini rencananya, aku, Fia dan Dede mau makan bareng. Kamu mau ikut nggak?"
Mendengar pertanyaan itu, lantas membuat gadis ini terdiam sejenak. Menatap beberapa orang dibelakang Nini yang menyorot intens. "Maaf, tapi aku nggak bisa."
"Yah, sayang banget."
Tanpa menjawab lagi, Septha langsung menyampirkan tasnya ke punggung. "Maaf ya, Nin. Sebenernya aku pengen ikut, tapi gak bisa."
Nini mengangguk mengerti, "Iya, aku ngerti kok. Gak apa-apa."
Septha tersenyum tipis, "Aku duluan ya!" Tidak berlama-lama lagi, ia langsung cabut dari tempat kejadian.
Fia dan Dede langsung menghampiri Nini.
"Kamu ngapain sih, pake ngajak Septha segala! Udah tau kalau dia itu pasti nolak, setiap kita ngajak dia keluar." Fia bersedekap dada, tidak mengerti dengan jalan pikir Nini.
"Ya, cuma basa-basi aja. Kalian juga tau kan aku nggak serius ngajakin dia."
"Lagian hidupnya datar-datar amat sih, keluar main aja gak boleh. Kayak anak kecil aja, dikekang terus!" cerca Dede.
"Iya, kita ini sebentar lagi mau SMA. Udah kelas sembilan, kalau dikurung terus di rumah bagaimana bisa mau sosialisasi?"
"Kalian udah liat kan hasilnya, Septha aja gak bisa ngomong kalau sama orang."
"Iya sih, miris banget nggak seh?"
Ketiga gadis itu tertawa terbahak-bahak di kelas yang sudah kosong. Tanpa mereka sadari, ada Septha yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka. Bersandar di pintu, dengan tangan yang menggenggam erat tasnya. Wajah menatap ke depan dengan tatapan mata yang datar.
Septha sudah biasa menghadapi hal seperti ini. Ia tidak sedih karena itu. Cuma hanya saja terkadang, Septha ingin memiliki kehidupan normal seperti teman-teman seusianya.
Walaupun itu bukan sebuah bully-an atau cacian, terkadang orang-orang tidak sadar dengan tatapan mata mereka bisa membuat seseorang merasa dihakimi, direndahkan, dan mirisnya kebanyakan tidak tahu akan hal ini.
Dari tatapan mata saja, nyatanya bisa melukai perasaan manusia.
•—•
"Adik-adik, jadi kalian nanti bikin twibbon. Fotonya bebas, yang penting sopan. Diposting ya, di Instagram. Terakhir di upload jam tiga besok, semuanya paham?"
"SIAP, PAHAM KAK!"
"Buat caption semenarik mungkin, yang paling unik nanti akan dapat hadiah!" Kak Nana menambahkan. "Oh, iya! Untuk akun instagramnya jangan di private ya. Biar kakak-kakaknya nanti bisa bantu like."
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah Yang Singkat ✓
Teen FictionSMA Atmaja dibuat gempar dengan berita sepasang introvet yang memutuskan untuk menjalin hubungan. Hal itu membuat banyak siswa-siswi bertanya-tanya, bagaimana jika dua beruang kutub itu disatukan? Karena Juan dan Septha jarang terlihat saling berbic...