✧04 | Ada Dua Arsel✧

2.9K 259 110
                                    

01 Desember 2022

Perlombaan resmi dibuka. Arsel dan semua murid dari kelas E menapakkan kaki di halaman gedung ke-2, gedung paling luas yang menampung tiga kelas sekaligus. Kelas B sampai kelas D.  Mereka semua tak kuasa menahan kagum. Walau terlahir dari keluarga kaya, yang dari kecil sudah sering dikenalkan dengan gedung-gedung raksasa. Namun, mereka tetap saja kagum melihat gedung ini yang berdiri megah, dengan arsitektur yang unik.

"Rame banget." Salah satu siswi yang berdiri di dekat Arsel bersuara. Membuat beberapa orang terdekat memperhatikannya.

"Ya namanya juga lagi ada event," sambung temannya.

Banyak tenda yang menyediakan makanan dan minuman terpasang. Tak lupa juga beberapa maskot khas berbentuk Mutiara yang mempunyai tangan dan kaki yang disediakan untuk menyambut tamu. Soalnya yang akan menghadiri acara perlombaan ini bukan hanya para siswa yang bersekolah di sini, tetapi banyak tamu penting yang diundang khusus oleh sekolah.

"Arsel!" Suara yang tak asing itu terdengar di telinga. Arsel menoleh, diikuti seluruh murid kelas E yang kebetulan berada di belakangnya. "Kirain Lo gak bakal datang pas pembukaan." Gadis itu tersenyum manis. Membuat beberapa teman Arsel terpana. Mereka tampaknya belum mengenal Natalia. Salah satu anggota YoungTeam.

"Laskar nih yang maksa gue."

Natalia kini menatap Laskar yang sedang asik melihat gadis-gadis cantik di sekitar sana. Mata cowok itu tampak berbinar, tampak senang dengan suguhan pemandangan indah yang menyegarkan jiwa. Soalnya nih, dia sudah sangat bosan dengan gadis-gadis di Kelas E. Cantik sih cantik, tapi ia juga butuh asupan cecan lain.

"Mata Lo dikondisikan dikit, Kar!" timpal Manalu sembari mendekati gerombolan Kelas E. Tak lupa juga diikuti oleh Omar, Genta dan Lintang.

Manalu dan Natalia merupakan siswa kelas B, kepintaran mereka lumayan lah dibandingkan dengan anggota YoungTeam lain. Sementara Omar berada di kelas C karena kepintarannya yang rata-rata. Dan sisanya adalah makhluk-makhluk seperti Genta dan Lintang, memiliki kepintaran rendah yang berada di kelas D.

Jika kelas D saja memiliki kepintaran rendah. Jangan tanya lagi berapa total kepintaran yang dimiliki kelas E seperti Arsel dan Laskar. Tentu saja 0 total. Tak bisa dipungkiri lagi memang.

"Pada wangi-wangi ya di sini."

"Iya nih. Lo doang yang bau," sarkas Natalia yang tak tahan melihat kelakuan Laskar. Biasanya ia tak emosi seperti ini. Mungkin karena ia baru saja menstruasi, jika ada sedikit yang tak beres, darahnya langsung naik.

Gerombolan kelas E yang tadi mengikuti Arsel kini sudah jauh pergi ke depan. Ada yang mampir membeli beberapa makanan, ada juga yang berkeliling untuk mencari teman, tak lupa juga tebar pesona karena jarang-jarang acara seperti ini digelar di sekolah mereka.

"Gimana, Lo udah siap gak nanti?" Genta menepuk pundak Laskar sedikit kasar, membuat sang empunya meringis tertahan.

"Udah dong. Doain semoga band kelas E bawa pulang piala," jawab Laskar sumringah.

"Lah ogah. Mending gue doain kelas gue dong," bantah Genta kemudian.

"Si anying!"

Lomba yang akan diselenggarakan di hari pertama ini adalah lomba musik. Laskar merupakan salah satu vokalis band kelas E yang tentunya akan mengikuti ini. Sebenarnya ia tak banyak berharap karena saingannya sangat hebat, seperti Band kelas B yang terkenal itu. Bahkan sudah mempunyai penggemar yang menyebar di dalam maupun di luar sekolah.

"Pas tampil itu disuruh bawa tiga lagu. Lagu pertama bahasa Indo, kedua bahasa Inggris, dan ketiga bahasa bebas, alias, terserah mau milih bahasa yang mana," jelas Laskar yang membuat keenam teman-temannya itu manggut-manggut paham.

MarSel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang