✧26 | Apa Tujuannya?✧

1.1K 122 0
                                    

"Siapa yang habisin nasi goreng gue!"

Siang hari, markas baru YoungTeam terdengar ricuh perkara hilangnya nasi goreng milik Genta. Laki-laki itu berlari ke sana-kemari mencoba mencari siapa pelaku pencurian barusan.

"Ngaku Lo semua!"

"Kata gue sih si Lintang, ya," tuduh Laskar yang mendapatkan anggukan dari semuanya.

Sementara Lintang yang asik tertidur di atas sofa kini mendongak. Ia menampilkan wajah polosnya membuat Genta semakin emosi.

"Jujur, Lin!"

"Gue dari tadi diem," elak Lintang 'tak terima. Ayolah, padahal dia sedari tadi hanya tidur.

"Lo 'kan suka banget sama nasi goreng buatan gue, makanya nyuri. Ngaku aja!!"

"Gak baik nuduh temen sendiri, Genta! Tadi gue liat yang makan nasi goreng Lo mereka bertiga tuh," bela Omar yang barusan keluar dari dapur markas. Ia menunjuk Natalia, Manalu dan Laskar yang kini tersenyum pilu.

"Omar!!!" protes mereka serentak.

"Lain kali jangan langsung nuduh! Perasaan, gue salah mulu akhir-akhir ini di mata kalian."

Lintang jadi galau. Teman-temannya itu selalu saja menyalahkannya dalam segala hal. Padahal ia hanya diam, tetapi tetap saja dia yang kena.

"Canda, Lintang. Jangan ngambek dong."

"Halo! Bisa kita ngomong baik-baik?" tanya Genta dengan nada santai namun berhasil membuat mereka merinding.

Adegan kejar-kejaran pun dimulai. Omar memutar bola matanya malas, lalu kembali menuju ke dapur untuk lanjut memasak. Sementara itu, Lintang hanya menonton dengan tatapan bosan. Ya, bagaimana tidak bosan, kejadian seperti ini selalu ia lihat selama ia berteman dengan mereka. Mungkin, sudah 13 tahun? Yah, lama juga.

"Kenapa nih ribut-ribut?"

Marka masuk ke dalam markas dengan Sakura sembari membawa beberapa berkas.

"Biasa."

Lintang kemudian bangun dari rebahannya dan mencoba membantu Sakura membawa beberapa tumpukan berkas. Hal itu membuat wajah Sakura sedikit memerah.

"Arsel mana?"

"I'm here!" Arsel muncul dari belakang kedua orang tersebut dan langsung duduk di atas sofa.

"Woi, berisik amat sih! Rebutin apa lagi kali ini?" teriak Arsel yang berhasil menghentikan empat makhluk itu kejar-kejaran.

"Sel, masa mereka makan nasi goreng gue sampe habis? Gak tau apa gue capek banget buatnya. Terus pas gue tanya pada gak ngaku," adu Genta dengan wajah memelas.

Arsel menatap Laskar, Manalu dan Natalia lekat-lekat. Ketiga orang itu hanya diam tanpa berniat menyela. Walaupun, wajah mereka tidak menunjukkan penyesalan sedikitpun.

"Masih ada nggak nasgornya? Gue jadi laper."

"ARSEL SIALAN! BUKANNYA BELA GUE!!!" teriak Genta kesal. Laki-laki itu kemudian mendekati Marka dan mencoba mendapatkan pembelaan.

"Ka, bantuin!"

"Gue gak bisa ngapa-ngapain. Mereka udah makan nasi gorengnya. Gimana kalau gue buat yang baru?" tanya Marka dengan nada dan wajah yang datar.

Namun, hal seperti itu sungguh membuat Genta terharu sampai terjungkal-jungkal.

"Marka, I Love You!!!!"

Senyap.

Dan beberapa detik kemudian, mereka semua--kecuali Marka tertawa keras.

"Anying si Genta mendadak homo."

MarSel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang