Sudah empat hari semenjak Arsel dan Marka bertukar identitas. Arsel sangat betah menjadi Marka daripada menjadi dirinya sendiri. Bukan apa-apa sih, toh hidup Marka ternyata lebih menyenangkan dibandingkan dengan hidupnya di mansion Lomera.
Marka diperlakukan dengan baik oleh anggota panti. Kekeluargaan yang erat walaupun sebenarnya, mereka semua tidaklah terlahir dengan rahim yang sama.
Arsel sekilas mengingat YoungTeam, teman-teman yang sudah ia anggap seperti keluarga sendiri. Kalau bisa, ia pasti akan mengajak YoungTeam kesini juga.
Akhir-akhir ini 'tak ada kabar dari mereka. Marka juga 'tak mengirimnya pesan apapun. Ya, di ponsel itu, hanya ada pesan yang terkirim dari teman-temannya Marka.
XI A Circle
Bita Class XI-A 3
Kepada @ Marka @ Weren @ Troya @ Kanaya
Yuk kita jalan-jalan, guys. Udah lima hari libur kok gak jadi sih? Kan waktu itu kita udah janjian mau jalan-jalan kalau udah kelar event |Weren Class XI-A 1
Iya juga, ya. Gue lupa. |
Troya Class XI-A 3
Aku sih gass |
Kanaya Class XI-A 1
@ Marka, datang ga? |
Bita Class XI-A 3
ekhemmm, jadi pengen batuk |
Kanaya Class XI-A 3
Kebanyakan makan snack tuh |
Arsel 'tak kunjung mengirim balasan. Laki-laki itu sepertinya sedang berpikir apakah ia ikut saja ajakan mereka, atau tidak?
Namun ... pilihannya terlalu sulit. Jika ia datang, ia harus lebih ekstra hati-hati untuk berakting layaknya Marka. Jika tidak, ia juga akan dicurigai. Soalnya kalau yang mengajak main adalah Weren dan kawan-kawan, Marka pasti akan selalu ikutan.
Ikut? Enggak? Ikut? Enggak? Ikut? Enggak?
"Ikut aja gak sih? Ah gak nggak deh. Males gue. Gue kan intropret."
Bohong! Siapa yang akan percaya Arsel seorang introvert? Tidak ada satupun manusia introvert sepertinya.
"Ya kalau gue gak ikut, suntuk juga di panti. Kalau ikut kudu pinter-pinter jadi Marka biar mereka gak curiga. Secara circle-nya Marka IQ-nya udah jauh banget dari gue."
Ikut atau enggak sih?
Lama banget mikirnya, kayak nungguin doi peka. Eh, emang gue punya doi? Batin Arsel random.
"Oke, gue ikut aja."
***
"Dari sekian banyak tempat wisata, kenapa harus ke sini?"
Troya terlihat frustasi di tempat. Ia tak mau masuk ke dalam karena takut hantu.
"Cemen banget Lo, Troy! Nggak cocok jadi cowok," komen Bita yang berhasil menyulut emosi Troya.
"Emang cowok ga boleh takut hantu? Cowok juga manusia, anjir."
Boleh banget, cuy! Gue juga takut soalnya. Batin Arsel ketar-ketir. Ia sekarang sedang asik berdoa agar Bita berubah pikiran dan segera pergi dari 'Kastil Hantu' ini.
Tempat wisata yang dipilih Bita adalah 'Kastil Hantu,' yang akhir-akhir ini sedang populer di kalangan anak muda. Bita sudah ingin pergi dari Minggu lalu, tetapi karena dia setia kawan, jadi dia menunggu kapan teman-temannya itu ikut pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MarSel [END]
Teen FictionPertemuan 'tak terduga antara kedua remaja laki-laki itu membawa banyak perubahan dalam kehidupan mereka. Marka menolak fakta bahwa Arsel adalah kembarannya. Bertemu setelah 17 tahun harusnya membuat mereka terharu dan saling merangkul, tetapi tida...