Manusia mana yang tidak pernah berpikir jika pria seperti Jeremy benar-benar lajang bahkan sebelum menjalin hubungan dengan Clara? Yang pasti manusia itu bukan Clara.
Pria sesempurna Jeremy mana mungkin lajang seumur hidupnya? Masalahnya, Jeremy jarang mau terbuka perihal masa lalunya. Pria itu hanya berkata bahwa memang pria itu pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan wanita, namun tidak pernah berhasil.
Lalu, apakah cerita sepenggal itu membuat Clara lega? Tentu tidak. Clara adalah manusia normal yang berpikir bahwa Jeremy terlalu sempurna untuk menjadi pria bernasib jelek dalam percintaan.
Tak menyerah hanya dengan menanyakan langsung pada Jeremy, ia berinisiatif mencari informasi dari Mbak Kinan, sepupu Jeremy. Setelah mendapatkan kontaknya langsung dari Tian, ia langsung menghubungi Mbak Kinan. Ia sengaja pergi ke toilet seusai membeli tempat jemuran, meninggalkan Jeremy bersama Cleo.
"Halo, Mbak Kinan?" ucapnya tegas setelah panggilannya terangkat.
"Iya, saya. Ini siapa ya?"
"Saya Clara, Mbak. Mungkin Mbak Kinan ga inget, tapi saya pernah kerja sama Mas Tian. Saya juga dateng ke nikahan Mbak Kinan sama Mas Tian."
"Sebentar, kayanya saya ga asing."
"Yang sempet nitipin anak ke Jeremy."
"Oalah, Clara. Yaa, saya inget. Jeremy beberapa kali cerita tentang kamu pas ketemu sama saya di acara keluarga. Kalian deket ya? Apa udah pacaran?"
Clara sedikit meringis mendapatkan cecaran itu. Apa yang Jeremy katakan sehingga Mbak Kinan bisa berpikir seperti itu?
"Ehm, udah pacaran kayaknya, Mbak."
"Eh, kok kayaknya, sih? Jeremy ga jelas ya nembaknya? Nanti saya bilangin ke anaknya, emang agak freak orangnya."
"Gapapa, Mbak. Kita udah resmi jadian kok. Udah ketemu sama ibu saya juga dia."
"Gesit juga Jeremy, ya. Bahagia terus deh ya. Saya doain cepet nyusul saya sama Mas Tian."
"Amiin, makasih, Mbak Kinan."
"Iya, sama-sama. Eh, kamu nelpon saya ada apa? Perlu bantuan sesuatu kah?"
"Sebenernya iya, Mbak. Tapi tolong jangan kasih tau Jeremy ya kalo saya hubungin Mbak Kinan."
"Santai. Kenapa, kenapa?"
"Emmm, saya penasaran sama histori percintaan Jeremy. Dia pernah cerita gitu ga sama Mbak?"
"Ya ampun, kirain apa. Setau saya emang Jeremy beberapa kali menjalin hubungan sama temen sekolah sama temen kampusnya. Ya ga bertahan lama sih, paling lama juga satu tahun. Dia emang terkenal playboy dulu."
Dada Clara serasa dihantam beban berat ketika mendengar penjelasan itu dari Mbak Kinan. Perasaan buruk seketika menyelimuti hatinya. Ada sebersit pikiran bahwa mungkin ini saat baginya untuk lari dari perangkap playboy seperti Jeremy.
"Oh, ya?"
Tapi kemudian ia ragu. Ia mungkin belum berjalan cukup jauh dengan Jeremy. Namun, apakah usahanya dan Jeremy selama ini harus berakhir sia-sia hanya karena fakta bahwa Jeremy adalah seorang playboy?
"Kalo sekarang gatau, ya, Clar. Dia lebih tertutup sekarang kalo masalah cinta-cintaan, jadi ga terlalu update. Ini aja saya tau kalian pacaran dari kamu, kan? Oh, sampe lupa. Dulu Jeremy pernah pacaran sama temen kuliah S2-nya. Kayanya pacar dia paling lama dan paling bucin soalnya Jeremy sampe bela-belain nabung buat nikah. Cuman mereka putus waktu cewe ini mutusin buat pindah ke Jepang buat nerusin penelitian apa gimana, ga terlalu paham deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
By The Irony Of Fate
FanfictionIni cerita klise yang singkat tentang Jeremy dan Clara yang bertemu karena ketidaksengajaan. Kalau ditanya bisakah cinta pandangan pertama hadir di antara dua orang dewasa, coba saja jadi saksi kisah mereka; si Jeremy yang lama menyendiri dan si Cla...