Clara sedang membereskan bekas sarapan mereka ketika Jeremy diam-diam mendandani Cleo dengan baju pergi. Ia mengambil sebuah bandana kecil berwarna merah muda dari rak aksesoris milik Clara, memakaikannya pada kepala Cleo.
Entah mengapa, ia berpikir mungkin lebih baik bagi mereka untuk berjalan-jalan ke pantai di hari Minggu ini. Satu-satunya orang yang ia beri tahu rencananya hanya lah Cleo, meskipun anak gadis itu hanya bisa menggumam tanpa arti.
Ia menggendong Cleo, menghadapkan tubuh mungil itu ke depan sedangkan tangan kirinya berada menyangga bokong Cleo dan tangan kanannya mendekap bagian dada. Ia mengendap-endap menuju dapur, tempat Clara tengah menyibukkan diri.
"Sayang?" panggilnya pada Clara yang kini tengah membersihkan area kompor. Ia mengarahkan tangan mungil Cleo untuk menepuk kecil pundak sang wanita.
"Hmm?"
"Pantai, yuk!"
"Sekarang banget, Jer? Aku belom siap-siap. Cleo juga."
Jeremy terkekeh kecil. "Iya sekarang. Cleo dah siap, coba sini liat," ujarnya membuat Clara menoleh ke belakang.
Clara menaikkan alisnya ketika melihat Cleo sudah sangat rapi dengan baju terusan berwarna merah muda dan bandana yang senada. Kaki mungilnya juga dibalut kaos kaki putih bergambar bunga. Terlihat siap untuk berpergian.
Begitu pula dengan Jeremy. Dengan sebuah kaos singlet dibalut dengan kemeja putih dan celana hitam sangat siap untuk pergi ke pantai. Belum lagi kaca mata yang sering ia gunakan ketika menyetir kini bertengger manis di kepalanya.
Jangan bandingkan dengan dirinya yang masih memakai kaos kebesaran tipis yang ia beli di Bali beberapa tahun lalu dan celana pendek selutut.
"Yuk?" Jeremy membuyarkan pikiran Clara. "Kamu siap-siap dulu, gih. Aku masukin tas ke mobil sama Cleo," ujarnya kemudian bergegas ke kamar untuk mengambil tas yang sudah ia sediakan sejak tadi.
Membuat Clara mendengus kecil kemudian terkekeh. Ia sama sekali tidak memperkirakan ajakan itu sebelumnya.
***
Mereka tiba di pantai tepat di tengah hari. Walaupun begitu, cuaca saat itu tidak terik dan cenderung berawan. Pantaii yang dipilih Jeremy juga tidak terlalu ramai, sehingga mereka masih bisa menikmati liburan dadakan itu dengan tenang.
Jeremy duduk di samping Clara. Di atas pasir yang hangat, Clara membiarkan Cleo memainkan partikel kecil itu dengan rasa penasaran yang tinggi. Tentu saja dengan dirinya yang memangku sang anak di antara kedua kakinya.
"Kamu tau aja pantai yang ga rame gini. Jauh tapi, Jer. Kamu gimana? Nanti pulangnya aku yang nyetir ya?"
Jeremy mengernyit kecil, entah untuk ucapan Clara atau karena silau. Ia memakai kaca matanya seraya berujar, "Kenapa emangnya kalo jauh? Gapapa, Sayang."
"Besok kan kamu kerja, nanti kamu kecapekan."
"Pekerjaanku dah diambil alih."
Kalimat singkat itu membuat Clara sedikit terhenyak. Ia sempat lupa fakta bahwa cepat atau lambat Jeremy akan meninggalkannya. Seharusnya ia curiga ketika akhir-akhir ini Jeremy meluangkan banyak waktu untuknya. Padahal sebelumnya, bahkan saat akhir pekan, Jeremy cukup sibuk.
Melihat perubahan di wajah Clara membuat Jeremy tanpa sadar meneguk ludahnya kasar. Ia mengulum bibirnya sesaat sebelum melanjutkan, "Aku free beberapa waktu ke depan sampe aku berangkat ke Pekanbaru."
KAMU SEDANG MEMBACA
By The Irony Of Fate
FanfictionIni cerita klise yang singkat tentang Jeremy dan Clara yang bertemu karena ketidaksengajaan. Kalau ditanya bisakah cinta pandangan pertama hadir di antara dua orang dewasa, coba saja jadi saksi kisah mereka; si Jeremy yang lama menyendiri dan si Cla...