Jeremy, pria yang sudah berganti pakaian dan mandi di sebuah tempat permandian umum itu, kini sama sekali tidak melepas rangkulannya pada Clara. Lengan kekarnya itu melingkar di pundak mungil Clara sepanjang mereka berjalan-jalan mengitari villa yang akan mereka jadikan tempat untuk menikah nantinya.
Pria itu, seperti dimabuk asmara lagi dan lagi. Ia sesekali mencuri cium di pipi Clara ketika Mbak Galuh dan timnya menunjukkan villa-villa potensial yang bisa dijadikan tempat mereka untuk menikah dan honey moon. Ah, memikirkannya saja Jeremy sudah bahagia setengah mati.
"Kalo ini lebih modern dibandingkan yang di bawah tadi, tapi ga lebih luas dari yang tadi. Cuman, masih bisa kok buat nerbangin lampion di taman belakang." Mbak Galuh menjelaskan ketika mereka tiba di villa keempat.
Clara mengerang kecil ketika Jeremy terang-terangan mencium pipi dan memberikan afeksi padanya. Padahal ia sama sekali tidak memakai semacam pelet atau apapun itu untuk membuat Jeremy mabuk kepayang seperti ini. "Apa sih, Jer?" bisiknya pelan seraya mendorong wajah Jeremy agar menjauh darinya.
Apakah Jeremy tidak malu dilihat oleh Mbak Galuh dan tim vendor?
"Kalo buat kisaran 50 undangan cukup ga, ya, Mbak? Lima puluh itu belum kalo mereka sama pasangan sama anak." Clara mengajukan pertanyaan seraya menatap ke sekeliling. Bagus, sebenarnya, tapi cukup sempit jika digunakan untuk pesta semalaman.
"Wah, ga cukup, Mbak. Kalo mau segitu, mending ambil yang bawah aja sekalian biar lebih besar. Mbak Clara juga suka yang lebih modern, 'kan?" Mbak Galuh menawarkan. Ia jujur saja sedikit tidak nyaman melihat Jeremy yang sesekali menatap Clara seolah Clara adalah dunianya.
Tolong berbaik hati lah pada seorang lajang seperti Galuh ini.
Clara mengangguk, masih berusaha mendorong Jeremy agar melepaskan rangkulannya. "Iya, juga sih. Kalo yang bawah itu kosong juga di hari Sabtu?"
"Semua yang kita survei hari ini available buat hari pernikahan Mbak."
Lagi-lagi Clara mengangguk. Ia melirik ke arah Jeremy. Sepertinya pria itu sama sekali tidak fokus pada survei kali ini. "Gimana? Ambil yang mana kamu maunya?" Ia bertanya pada Jeremy yang kini wajahnya berkilat-kilat.
"Aku ngikut kamu aja, Sayang," ujar Jeremy pelan kemudian menghadiahkan satu kecupan di pipi Clara untuk ke sekian kalinya.
Wanita itu menggeram kecil. Ia kemudian memberikan senyum terpaksa pada Mbak Galuh dan timnya di hadapannya. "Kalo aku pengennya yang bawah aja, Mbak, biar bisa nampung banyak orang."
Mbak Galuh mengangguk, melirik ke arah timnya yang sigap mencatat dan segera menghubungi pihak pemilik villa sebelum villa itu diambil oleh orang lain. "Kalo gitu, kita kembali lagi ke sana sebentar untuk nentuin konsep yang cocok buat interiornya," ujarnya dengan penuh wibawa seorang pemimpin.
Clara mengangguk. Ia mempersilakan Mbak Galuh dan tim vendor untuk lebih dulu keluar mendahuluinya. Ia lagi-lagi menggeram ke arah Jeremy.
"Kamu kenapa sih, hari ini?" Ia memprotes kelakuan Jeremy yang seperti perangko sepanjang sore hingga malam hari ini.
"Kamu cantik banget, Clar. Aku ga tahan."
Clara menyentil kening Jeremy keras hingga pria itu mengaduh kesakitan. "Ga tahan apa?" hardiknya dengan kening berkerut. Lantas dirinya menyentil keras bibir tebal Jeremy yang berani-beraninya memujinya tak tahu tempat. Benar-benar tidak tahu umur.
Pria dewasa itu mengerucutkan bibirnya mendapat sentilan itu. "Masa ga boleh manja-manja sama pacar sendiri?" erangnya, seperti erangan Cleo ketika ia merengek meminta puding pada Clara.
Clara menggeleng keras kemudian melepaskan rangkulan Jeremy dari pundaknya. "Udah, ah, ayo! Keburu malem ini. Kita juga belum cari apel buat Cleo," keluhnya seraya berjalan mendahului Jeremy yang berada di belakangnya. Ia benar-benar tidak paham dengan apa yang terjadi pada Jeremy hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
By The Irony Of Fate
FanfictionIni cerita klise yang singkat tentang Jeremy dan Clara yang bertemu karena ketidaksengajaan. Kalau ditanya bisakah cinta pandangan pertama hadir di antara dua orang dewasa, coba saja jadi saksi kisah mereka; si Jeremy yang lama menyendiri dan si Cla...