Sepanjang perjalanan dari mini market, entah mengapa ada hasrat ingin tahu yang besar di diri Clara akan sosok Akiraka Wibisono. Entah siapa pun itu, ia merasa jika gadis itu memiliki peran yang besar di hidup Jeremy dulu. Ditambah pernyataan dari Mbak Kinan, ia berpikir jika mungkin keduanya masih berhubungan hingga sekarang.
Setelah menyapa satpam perumahan, rasa penasarannya kian besar. Dengan berbekal kemampuan detektif dadakan, ia berhasil menemukan akun instagram Kira dari daftar akun yang diikuti oleh Jeremy.
Dari foto dan video yang diunggah, ia bisa melihat kepribadian bebas seorang Akiraka Wibisono. Terlihat seperti wanita yang menjadi incaran pria-pria berkelas. Foto-fotonya banyak menunjukkan ekspresi bebas hingga pencapaian yang tidak main-main.
Gadis itu pernah menjadi pembicara di sebuah seminar di Jepang. Ia juga berfoto dengan tokoh-tokoh ilmuwan lintas negara. Menonton konser hingga pertunjukan seni tahunan adalah berbagai kegiatan positif yang membuat orang berpikir bahwa Akiraka adalah orang yang sama positifnya.
Pantas Jeremy suka.
Tak hanya itu, story yang dibagikan siang tadi tak luput menjadi perhatian Clara. Gadis itu mengunggah foto dua gelas tequila berlatarkan pantai dan pasir abu-abu, masing-masing digenggam oleh orang yang berbeda. Dari kuku lentiknya, ia tahu yang kiri adalah milik Akiraka. Sedangkan yang kanan ia sama sekali tidak tahu.
Kalimat yang menghiasi foto itu menjadi perhatian Clara selanjutnya, 'Last Kisses:)'. Mungkin kah itu kekasih Akiraka? Ia tidak terlalu peduli.
Sesampainya di depan gerbang, ia menyimpan kembali ponselnya sebelum masuk ke dalam rumah. Suara lagu anak-anak menyambutnya saat ia membuka pintu depan. Dirinya bisa melihat anaknya tengah menikmati tontonan lagu anak di televisi sedangkan Adip duduk memangku Cleo seraya menahan kantuk.
"Clar, aku ga kuat banget. Mau tidur," keluh Adip. Ia menyerahkan tubuh mungil Cleo pada Clara yang baru saja menaruh belanjaannya di meja makan.
"Ya udah tidur di dalem sana. Makasih ya udah jagain Cleo."
"Hmm." Tubuh Adip benar-benar lunglai saat melangkah menuju kamar tamu. Tepat sebelum dirinya masuk, ia kembali membalikkan badan. "Oh, iya. Tadi pacar kamu yang super ga sopan itu dateng, tapi pulang lagi."
Super gak sopan? Clara tidak punya pikiran siapa kah pria yang dimaksud oleh Adip pada awalnya. Namun, mengingat pria yang dekat dengannya hanya Jeremy membuatnya sedikit bingung. "Jeremy?"
Di mana bagian tidak sopannya Jeremy?
"Oh, namanya Jeremy. Gatau deh. Katanya besok pagi mau balik ke sini lagi. Mau ngomongin sesuatu." Adip kembali berbalik. Dengan gumaman kecil, ia menggerutu, "Cari cowo tu yang sopan dikit kek."
Clara mengernyit. Jadi, Jeremy tadi ke sini? Bukan kah pria itu bilang padanya bahwa dia sibuk hari ini dan tidak bisa ke rumah?
Ia memangku Cleo menghadap ke arah televisi yang menyiarkan lagu anak-anak. Sementara sang anak fokus dengan tontonannya, ia kembali fokus pada ponselnya. Bahkan pesannya pagi tadi belum Jeremy balas sama sekali. Seharusnya, jika pria itu mau datang, dia akan menghubungi.
Entah karena insting atau hanya sekadar iseng, Clara memutuskan untuk membuka aplikasi instagram. Hari ini ia sama sekali belum melihat unggahan orang-orang yang ia ikuti, hanya Akiraka. Itu pun karena penasaran.
Dan benar saja. Akun Jeremy mengunggah foto di statusnya beberapa jam yang lalu. Foto itu hanya kaki Jeremy yang tengah menginjak pasir abu-abu. Persis seperti unggahan Akiraka.
Seketika itu pula, Clara lemas. Apakah mereka pergi berdua? Apakah ini alasan sibuk Jeremy? Pergi bersama his last kiss? Di saat itu pula, ia merasa dipermainkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
By The Irony Of Fate
FanficIni cerita klise yang singkat tentang Jeremy dan Clara yang bertemu karena ketidaksengajaan. Kalau ditanya bisakah cinta pandangan pertama hadir di antara dua orang dewasa, coba saja jadi saksi kisah mereka; si Jeremy yang lama menyendiri dan si Cla...