Girl love Girl (GXG)

part 12

"Berarti kita impas kan"

"Beda, tunangan sama sekedar pacar itu gak sama"

"Apa harus kubatalin pertunanganku?"

"Jangan gila, semarah apa ayahmu nanti"

"Paling ya marah"

"Aku gak mau kamu di pukuli"

Luna kembali tersenyum senang mendengar ucapan keysa, dia meraih tangan keysa dan memegangnya agar tetap hangat.

"Aku kadang ngerasa kamu orang yang berbeda"

"Contoh?"

"Saat aku ngeliat kamu di kampus, kamu bener bener orang yang berbeda, kamu terlihat dingin, aku bahkan takut buat ngomong tatapan langsung"

"Aku sama aja, aku cuman gak suka ngobrol sama orang asing karena itu, aku suka jaga jarak"

"Aku boleh nanya?"

"Nanya apa?"

Keysa membalikkan tangan luna menggeser jam tangan yang digunakan luna, memperlihatkan sebuah luka sayatan panjang.

"Ini bekas luka apa?"

"Ceritanya panjang, intinya itu hal bodoh yang pernah aku lakuin"

"Kalo gitu jangan lakuin hal kayak gitu lagi"

"Asal kamu gak ninggalin aku"

"Ngancem?"

"Bercanda loh"

"Aku masih gak nyangka, aku bisa milih jalan ini"

Luna mempererat genggaman tangannya "aku sebenarnya sama kayak orang pada umumnya, saat aku ketemu kamu pertama kali di kampus, aku diam gak berani nyapa karena takut, hingga akhirnya memberanikan diri nyapa kamu, dan mengumpulkan seluruh keberanian yang kupunya buat gak nyerah"

"Kamu keliatan santai"

"Aku cuman pandai ngendaliin ekspresi, aslinya aku gemeter, aku berusaha percaya diri, sampek akhirnya aku berhasil dapetin kamu"

"Gak pernah kebayang, bahwa aku bakal jalin hubungan sama cewek, idola kampus, rebutan para cowok"

"aku juga gak kebayang, aku yang rebutan para cowok juga tertarik sama cewek yang  juga direbutin cowok lain"

Mereka akhirnya tertawa dengan kekonyolan mereka sendiri.

Angin bertiup semakin kencang mereka berniat untuk pindah ketempat lain, namun tanpa di sengaja, keysa bertemu dengan indra yang sedang nongrong bersama temannya.

"Keysa, kamu kok gak bilang kesini"

Luna langsung tau siapa laki laki itu, setelah keysa melepaskan tangan luna.

"Aku nggak bawa hp" berbohong.

"Disini dingin" sambil berusaha menyarungkan jaket di tubuh keysa.

"Nggak paapa" keysa menolak.

"Ini temenmu?" Tanya indra

"Ah iya kenalin kakak seniorku"

Indra menyodorkan tangannya, luna menyambutnya dengan sopan.

"Luna"

"Indra, duduk bentar yuk disini, aku traktir minum"

Keysa berusaha menolak namun indra memaksanya, luna ikut dan duduk di depan keysa dan indra yang duduk bersebelahan.

"Pak pesen americano, kamu kopi susu kan sayang?" Sambil menatap keysa dengan senyuman "manis ya pak kopi susunya, oh iya kamu mau pesen apa?" Tanya ke luna

"Teh hangat aja"

"Sama teh anget pak" ucap indra.

"Kalian udah makan malem?"

"Udah" jawab keysa sementara luna menjawab dengan anggukan.

Situasinya sedikit tidak nyaman, keysa kebingungan dan luna berusaha agar terlihat baik baik saja.

"Kalian udah lama pacaran?" Tanya luna

Pertanyaan yang membuat keysa heran, untuk apa menanyakan hal yang mungkin akan terdengar menyakitkan.

"3 tahun lalu, saat kami masih SMA, kami udah kenal dari TK, aku udah suka sama keysa dari kecil karena itu aku terus ngikutin dia sampek aku bisa dapetin dia, butuh perjuangan banget buat daletin hati dia"

Luna mengangguk, sambil tersenyum, indra terus bercerita, tentang bagaimana kisah cintanya tanpa tau tentang hubungan luna dan keysa yang tidak biasa.

Keysa berusaha mengalihakn pembicaraan namun dia terus gagal.

Hingga akhirnya keysa berhasil berpura pura lelah dan ingin pulang.

"Beneran gak perlu dianter?"

"Aku bawa mobil, aku anter keysa sampe nyampe rumah" jawab luna.

"Tolong jagain tuan putri kesayanganku ya"

Luna kembali menjawab dengan senyuman.

"Hati hati pulangnya ya sayang" kepada keysa.

"Iya"

Tiba tiba indra mengecup keningnya secara kilat. "Bye"

Keysa langsung menoleh kearah luna, yang juga menatapnya.