Luna melihat ayah keysa terus berjaga tanpa istirahat, bahkan hingga keesokan hari saat luna tiba di RS, ayah keysa masih terjaga. Dan yang paling parahnya keysa begitu dingin dan enggan mengobrol dengan sang ayah.
"Om bisa pulang lebih dulu, jika diizinkan sesekali aku akan mengecek keadaannya"
"Kamu mau? Bukankah kamu pasti membenci Om"
"Om harus istirahat juga, om juga harus kerja"
Setelah itu, akhirnya ayah keysa pulang untuk istirahat. Luna masuk ke dalam kamar dimana keysa dirawat.
Luna menggunakan masker namun keysa bisa mengenalinya. Tanpa mengatakan apapun, luna mrngambil jarum suntik yang sudah berisi obat dan menyuntikkannya pada keysa.
"Apa aku sakit terus aja ya, biar bisa ketemu kamu"
"Kamu meninggalkanku, hanya untuk menjadi seperti ini?"
Keysa tersenyum "masih perduli padaku?"
"Aku hanya kasihan pada ayahmu, setelah ini, aku akan merekomendasikanmu ketempat rehabilitasi"
"Nggak, nggak akan"
"Apa maksudmu"
"Aku gak mau di rehab, aku anak hukum, apa yang bakal terjadi kalo aku ketahuan"
"Karena itu, harusnya kamu tau dan gak makek obat obatan terlarang kayak gitu."
"Udah terlanjur, dan tolong jangan kasih tau mama"
"dimana kamu dapet barang terlarang itu, dan siapa yang ngajak kamu buat make?"
Keysa diam, enggan menjawab, beberapa kalipun pertanyaan itu terlontar tidak satupun keysa menjawab.
"Nggak mau ngasih tau? Perlu aku lapor polisi biar diselidiki"
"Jangan gila"
"Aku kasih kamu waktu buat mikir, nanti aku tanya lagi, dan satu lagi, makan... kamu harus makan.. kamu sangat kurus, jadi makan walaupun gak enak tetep makan" nada saat mengucapkan kalimat itu terdengar biasa namun ekspresi hawatir luna tidak bisa berbohong.
"Aku kehilangan belasan kg berat badanku, aku pasti jelek banget sekarang kan"
"iya kamu jelek" jawab luna yang kesal.
Keysa mendesah dan memiringkan badannya ke arah yang berlawanan dari luna. "Katanya pacar itu semakin cantik pas udah jadi mantan kan? Kalimat itu udah kebukti, kanu sangat cantik, tapi kalimat itu tidak berlaku untukku bukan? Kamu pastu senang melihat keadaanku sekarang"
"Mm bener, beruntung aku terlepas dari seorang pecandu narkoba"
Luna langsung keluar, air mata menetes jatuh ke bantal.
###
Introgasi kedua di mulai, saat malam hari, keysa kaget karena ibunya tiba tiba datang.
"Anakku, siapa yang membuatmu seperti ini" menangisi keysa.
"Aku baik baik aja"
"Katakan siapa? Siapa yang mengubahmu seperti ini"
"Ini kesalahanku sepenuhnya"
"Nggak bisa, mama akan cari tau, orang yang jual barang haram itu, harus di tangkap"
"Nggak ma, walaupun polisi datang, siapapun itu aku gak akan buka mulut"
"Kamu melindungi orang jahat itu?"
Sang ayah segera menarik ibu keysa "keysa butuh istirahat"
"Diam kamu, ini semua karena kamu gak becus jadi ayah, lihat anakmu, anak kita yang sangat lembut dan ceria berubah seperti sekarang"
Pertengkaran terus terjadi, luna hanya bisa melihatnya dari luar dan meminta dokter lain untuk melerai keduanya agar tidak membuat kegaduhan di rumah sakit.
Hingga keduanya memilih pindah untuk berbicara mencari solusi demi kesehatan keysa.
Kali ini luna masuk membawa makan malam, dia duduk tepat di samping keysa.
"Bagaimana ingin memberitahuku?"
"Tidak akan, ini murni kesalahanku"
"Kamu pecandu, jika yang menjual tidak ditangkap tidak butuh waktu lama untukmu kembali membeli barang terlarang itu"
"Apa perdulimu" ucap keysa.
"Aku selalu memperdulikanmu"
"Pembohong, kamu bahkan sering jalan jalan sama dokter nita kan"
"Apa masalahnya? Bukankah kamu sudah membuangku?"
Keysa tidak bisa berkata apapun, luna segera pergi ketika terdengar bunyi alarm darurat dari pasien yang mengalami serangan jantung.
Keysa bersama dokter lain dengan kompak memberikan pertolongan hingga pasien itu melewati masa kritis.
"Hhh untung aja"
"Thanks dr Luna, udah secepat kilat dateng"
"Oke.. kebetulan tadi di ruangan sebelah"
Luna bisa bernafas lega, dia ingat bahwa dia meninggalkan kotak dan perlengkapan suntik di ruangan luna.
Luna kembali, dia melihat keysa meringkuk di bawah.
"Kenapa di bawah?"
Keysa tidak menjawab, luna melihat bahwa infus sudah terlepas dari tangan keysa.
"Kenapa dilepas?"
Luna segera membantu keysa kembali ke kasurnya, namun tatapan mata keysa terlihat aneh, tidak focus, sesekali dia mengusap wajah dan hidungnya dengan gerakan berulang.
"Keysa kamu.."
Tangan keysa gemetar "bisa bantu aku?"
"Apa"
"Bisakah kamu suntikkan aku obat pereda rasa sakit"
Luna mengerti maksud kalimat keysa, dia segera menolak.
Keysa meremah lengan luna "sakit... aku.. sakit..."
Wajahnya terlihat memelas luna membelai pipi keysa "kamu bisa bertahan"
"Tolong aku..." memohon "kamu bisa dapetin obat itu, kamu dokter.. mm? Aku sakit luna...."
Mungkin yang dimaksud keysa adalah morfin yang biasa di pakai dokter untuk menghilangkan rasa sakit pada pasien penyakit berat.
"Nggak akan keysa, aku gak akan pernah ngasih kamu barang itu"
"Please..., tolong aku luna..."
Luna menolak, dia segera menutup tirai kamar itu, dia tidak ingin siapapun melihat keysa yang sedang mengalami sakau, tidak ada yang bisa luna perbuat.
"Aaaarrrggghhh" keysa berteriak. Dia berjongkok menutup telinga kemudian menarik meremas rambutnya.
"Keysa, jangan lakuin itu"
"Luna... tolong aku"
Luna tetap pada pendiriannya, itu membuat keysa semakin tersiksa, dia mulai menggaruk lengan dan tangannya, beruntung kuku di jarinya sudah dipotong.
"Berikan aku obat itu" teriak keysa
"Walaupun kamu marah, morfin tidak untuk pasien kecanduan narkotika sepertimu"
"Kamu sangat kejam"
"Seharusnya kamu nggak ngerusak diri kamu sendiri, seharusnya kamu bisa jaga diri"
"Ini semua karena kamu, aku seperti ini karenamu" air mata mengalir di pipi keysa "aku seperti ini karena terlalu mencintaimu, mengapa kamu mendekatiku? Kenapa kamu membuatku tergila gila padamu, kalau saja tau tau bahwa takdir kita seburuk ini, aku tidak akan pernah memberikan hatiku padamu"
"Kenapa kamu berkata seakan akan kamu yang tersakiti? Kamu membuangku demi seorang laki-laki, jika kamu mencintaiku kamu tidak akan melakukan itu"
"Kamu tidak akan mengerti"
Keysa sangat tersiksa, luna segera memeluknya dengan erat, sungguh itu malam yang sangat berat dan panjang untuk keduanya.
Sorry lama up, author lagi banyak pikiran 🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
Girl love Girl (GXG)
De TodoUntuk 21+ banyak kata2 kasar dan adegan dewasa Semua berubah setekah kejadian malam itu, keysha tidak pernah bisa melupakannya. "Semoga kita bertemu lagi" ucap gadis cantik itu setelah mencium Keysha tanpa izin. Ini adalah kisah tentang cinta yang t...