part 54 vidio

2.6K 134 11
                                    

(Beberapa tahun lalu)

Keysa memilih tempat duduk untuk makan siang, dia menyenderkan hpnya di kotak tempat tisyu.

"Makan nasi" ucap luna di layar hp keysa yang masih menggunakan seragam koas.

Mereka melakukan vidio call, kebetulan luna sedang istirahat.

Keysa mengangguk, tempat itu cukup ramai tapi keysa mengerti apa yang dikatakan luna dari gerakan bibir.

Walaupun terpisahkan jarak keduanya masih sangat romantis.

Sebuah panggilan masuk dari nomor tidak dikenal masuk, keysa segera menekan tombol merah tidak ingin ada orang yang menganggu, namun sebuah pesan aneh membuat raut wajah keysa berubah seketika. Dia segera mematikan vidio callnya dengan luna.

Bahkan sebelum menghabiskan makanan yang dia pesan, keysa segera pergi dengan taxi menuju sebuah rumah yang berjarak 12 km dari posisinya saat ini.

Pintu terbuka, bahkan sebelum keysa mengetuk pintu, seakan pria itu sudah menunggunya sedari tadi.

"Masuklah"

Keysa ragu "katakan saja"

"Kamu ingin menontonnya disini? Bagaimana jika ada orang lain yang melihat"

Keysa langsung masuk, revan memberikan segelas teh dingin.

"Tangkapan layar apa yang kamu berikan padaku"

Revan tersenyum "kamu pasti tau, tanda lahir yang dimiliki luna di pinggangnya"

"Itu yang kutanyakan, apa maksudmu mengirimkan itu padaku"

"Aku sedang ingin membuat kesepakatan"

"Kesepakatan?"

"Sakiti luna, buat dia menyerah dan memutuskan untuk meninggalkanmu"

"Kamu pasti gila, atas dasar apa aku harus menurutimu"

"Tangkapan layar tadi"

"Hanya sebuah foto tanda lahir?"

Revan membelai pipi keysa "ayo menontonnya bersama" mengambil sebuah remot.

Saat menekan tombol on/power, sebuah rekaman vidio menyala di layar LED berukuran sedang.

Keysa melihat luna yang tergeletak tak berdaya diatas kasur.

Kamera terus bergerak mendekati Luna, keysa sadar pria yang sedang merekam adalah revan, perlahan revan melepas kemeja putih luna.

"Apa yang kamu lakukan Brengsek?"

Keysa marah, dia tidak sanggup melihat lebih jauh.

Revan langsung menjambak rambut keysa "tenanglah, dan lihat dengan jelas. Kamu harus tau, disini aku yang berkuasa, jangan membuatku kesal atau kamu ingin vidio ini tersebar"

Bibir keysa bergetar menahan cercaan yang ingin dia katakan.

"Gitu dong manis, sekarang turuti ucapanku, lihatlah ke layar" memaksa keysa untuk melihat vidio syur itu.

Revan mengancam agar keysa menuruti ucapannya "lihatlah kekasihmu, tidakkah dia sangat cantik? Bahkan saat tidak sadarpun dia terlihat sangat menawan"

"Kamu gila.. aku tidak sanggup melihatnya"

"Lihat ke layar kubilang" membentak keysa.

Dia tidak bisa berbuat apapun selain menurut, air mata mulai mengalir di pipi keysa melihat luna di lecehkan dalam kondisi lemas dan tidak sadar.

"Tubuhnya sangat mulus bukan? Aku bahkan tidak bisa melupakan rasa nikmat saat menyetubuhinya"

Keysa tidak menjawab, hatinya tercabik-cabik, revan akan marah setiap kali dia memejamkan mata.

Air mata terus mengalir hingga akhir dari vidio, tangan keysa mengepal menahan amarah.

"Sangat seru bukan?" Sambil menekan tombol of di remote.

Keysa segera turun dari tempat duduknya, dia bersimpuh di lantai "tolong jangan menyebarkan vidio itu"

"Tergantung bagaimana kamu bersikap"

"Kumohon"

"Kalau begitu lakukan yang kukatakan tadi"

"Meninggalkannya sama saja dengan membunuhnya, kamu tau kejadian kemarin dia hampir saja mati"

"Jika vidio ini tersebar, seluruh dunia melihat tubuhnya kamu fikir dia tidak akan mengakhiri hidupnya kembali?"

Mulut keysa tertutup rapat, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika vidio itu tersebar.

Revan memdekati keysa "aku menyuruhmu untuk menyakitinya perlahan, perlahan saja dengan hati-hati hingga dia menyerah padamu, agar dia tidak mengakhiri hidupnya"

"Mengapa melakukan ini? Tidak bisakah kamu membiarkannya bahagia?"

"Dia mempermalukanku, mempermalukan keluargaku dengan merusak pernikahan, kamu tau berapa totak kerugianku? Dan berani beraninya dia menolakku, jika tidak menjadi milikku, dia juga tidak bisa menjadi milik orang lain, dia tidak boleh bahagia"

"Apa yang harus kulakukan"

"Merusak dirimu, dan menyakitinya, jadilah sosok yang dia benci, jadilah populer san dikelilingi banyak pria, jadi wanita bebas berpenampilan terbuka, peroko, pemabuk dan lakukan hal hal lain yang dia benci"

"Sampai segitunya? Untuk menyakiti dia?"

"Itu seharga dengan vidio yang kumiliki"

Revan menyodorkan teh yang ada di atas meja agar keysa segera meminumnya, itu bukan minuman biasa, dia sudah mencampurnya dengan obat obatan terlarang.

Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang