part 27

4.1K 262 7
                                        

Hari H

Gaun mewah sudah terpasang di tubuh Luna.

Keya sudah mendengar puluhan kalimat yang terus dilontarkan orang-orang yang melihatnya.

Sangat menawan, sangat cantik, kamu wanita yang sangat beruntung, wanita yang mempesona, selamat untuk pernikahanmu, selamat untuk hRi bahagiamu.

Kalimat yang sama sekali tidak menggambarkan apa yang dia rasakan.

Sang ayah datang tersenyum lebar melihat anaknya yang akan segera menikah.

"Kamu memang anak yang sangat ayah banggakan" sambil memeluk tubuh Luna.

"Ayah tau? Ini adalah pelukan pertama yang ayah berikan padaku"

"Benarkah? Kalau begitu ayah akan sering melakukannya mulai saat ini" sambil tertawa.

Revan datang untuk melihat calon istrinya, dia terpukah dengan kecantikan Luna yang luar biasa.

"Kamu terlihat sangat bahagia"

"Tentu saja, kamu akan menjadi istriku"

Luna kembali tersenyum "kalau begitu cobalah untuk terus bahagia"

Acara akan segera dimulai, sang ayah dan indra harus segera pergi.

Luna tinggal seorang diri diruang tunggu pengantin wanita.

Diluar keysa datang dengan ayah dan ibunya. Suasana sangat ramai dan banyak tamu tamu penting hadir.

"Keysa ikut ibu liat pengantin wanitanya ya"

Keysa mengangguk, sebenarnya dia tidak bersemangat sedikitpun, dia merasa hancur.

Di depan pintu ruang tunggu, teman-teman luna menunggu.

"Kak luna ada di dalam?" Keysa bertany

"Iya, kita disuruh nunggu di kuar, dia lagi mau benerin pakaian dalamnya ada yang kurang nyaman katanya"

Keysa mengangguk dan menunggu, namun setelah berfikir lagi, itu sangat aneh, bagaimana mungkin pengantin wanita memperbaiki pakaiannya seorang diri.

"Ada yang bantu di dalem?"

"Tadi ada, tapi udah keluar, suruh nunggu bentar kalo mau masuk tunggu luna manggil katanya"

"Udah berapa lama?"

"Berapa menit ya?" Tanya balik keteman yang lain

"Lupa" rupanya mereka sibuk dengan media sosialnya masing-masing.

Keysa yang khawatir mengetuk pintu dari luar namun tidak ada jawaban.

"Ma gak ada jawaban, keysa khawatir"

Mamanya segera memanggil suaminya dan meminta para satpam untuk mendobrak pintu.

Dan apa yang terjadi, keysa melihat Luna duduk bersender menunduk dengan wajah dan kulit pucat.

Perlahan keysa mendekat, duduk sementara tangannya yang gemetar mencoba menggoyangkan bahu luna.

"Luna..." panggilnya.

Saat itu juga tubuh luna tersender ke bahu keysa.

Keysa merasakan sebuah cairan mengalir di pahanya, sebuah darah. Karpet merah yang berada di bawah membuat siapapun tidak sadar bahwa darah sudah berceceran disana.

"Luna" teriak keysa.

Sang ayah segera menarik tubuh anaknya menjauh.

Seketika tubuh luna yang sudah terkulai lemas jatuh ke lantai, gaun putih itu berubah menjadi merah, terlihat sayatan di pergelangan tangat itu amat lebar dan dalam.

"Luna... maaa luna..." dengan histeris

Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang