part 13 cemburu

7.7K 399 21
                                        

#luna pov#

Siapa yang tidak akan merasa cemburu ketika orang yang kita cintai dicium oleh orang lain. Walau hanya sebuah kecupan hangat di kening rasanya begitu berat.

Setidaknya itu yang aku rasakan pada malam itu. Tapi aku sadar, aku masih tau diri, laki laki itu adalah kekasih Keysa. Laki laki yang sudah menemani keysa jauh sebelum aku, tentu, aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan indra.

"Tok tok" terdengar ketukan pindu di pintu depan.

Tak lama pintu terbuka, seorang laki-laki masuk sembari mebawa sebuah kantung belanja.

"Kamu tidak bisa masuk ke dalam rumah orang tanpa izin"

"Aku bukan orang biasa, aku tunanganmu" sambil tersenyum.

"Bagiku, kamu hanya laki laki biasa"

"Setidaknya kamu melihatku sebagai laki-laki" sambil mengeluarkan berbagai macam minuman dan makanan kaleng.

"Apa itu"

"Untuk mengisi kulkasmu yang kosong"

"Darimana kamu tau aku pindah disini"

"Ayahmu memberitahuku, bahwa tunanganku pindah ke sebuah rumah dan berhenti tinggal di asrama. Tapi, bukankah seharusnya ayahmu lebih senang kamu tinggal diasrama?"

"Diasrama dia tidak bisa bebas keluar masuk"

"Bukankah petugas asrama memperbolehkan wali untuk sesekali datang"

"Tapi dia tidak bisa menghukumku, atau membuat keributan lain, karena banyak mahasiswi lain tinggal disana"

Ekspresi revan berubah "apa dia masih sering memukulmu?"

"Apa urusannya denganmu?"

"Tidak ada yang terluka?" Sambil memutar badan luna.

"Tidak ada"

"Cepatlah lulus, kemudian kita bisa menikah, aku akan melindungimu"

"Aku tidak akan menikah denganmu"

"Kamu pasti akan menikah denganku" dengan sangat percaya diri.

Aku membiarkan Revan terus mengoceh, meninggalkannya keluar sebentar untuk membuang sampah.

Tapi saat aku kembali, aku melihatnya memegang ponselku. Dia menatapku dengan wajah serius, aku kembali teringat bahwa aku lupa untuk mengganti nama kontak Keysa dan mengganti pasword.

"Kamu menjalin hubungan dengan wanita lagi?"

Aku memilih tidak menjawab dan segera merebut kembali hpku.

"Kamu kembali berpacaran dengan wanita itu?" Sambil menahan lenganku

"Tidak, ini orang yang berbeda"

"Apa kamu tidak belajar dari pengalamanmu? Terakhir kali wanita itu membawa kabur uang dan mobilmu dia hanya memanfaatkanmu"

"Kali ini berbeda, dia bukan orang yang seperti itu"

"Lalu apa bedanya? Walaupun dia orang baik, tapi dia tetaplah seorang wanita dan sampai kapanpun kalian tidak akan pernah bersama"

Kali ini revan membentakku, dia pasti sangat marah. "Aku tau, tapi itu bukan urusanmu"

"Apa aku tidak ada artinya bagimu? Aku menemanimu cukup lama, aku berusaha melakukan apapun yang kau suka, menuruti apapun ucapanmu.. apa aku masih belum pantas menjadi pendampingmu?"

"Bukan itu masalahnya... kamu tau.."

"Setidaknya kamu harus berusaha untuk normal"

"Apa aku tampak tidak normal bagimu?"

"Jelas, nggak normal, apa yang akan dilakukan ayahmu jika tau anaknya seorang lesbian?"

"Dia pasti membunuhku, tapi itu lebih baik daripada aku harus menikah dengan orang yang tidak kucintai"

Aku berusaha pergi, menghindari revan yang sangat marah, tapi dia terus menahanku, menarikku kembali dan tidak memberikanku ruang untuk bergerak.

"Lihatlah aku"

Aku benci saat seseorang memaksaku, aku langsung memalingkan wajahku saat dia berusaha mencium bibirku.

Melawan, tentu sudah jelas aku akan kalah, dia tidak akan puas jika hanya berhasil mencium pipiku.

"Aku merasa seperti seorang pelacur, tiap kali kamu memperlakukanku seperti ini"

Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang