part 26

3.7K 236 19
                                    

4 bulan kemudian, sebuah undangan tiba di tangan keysa. Tertulis sebuah nama yang membuat tangannya gemetar.

"Mama sudah membelikanmu gaun yang indah" dengan raut wajah senang.

Berneda dengan ayah keysa yang terligat lega namun waspada "tidak perlu datang jika tidak ingin datang"

"Harus dateng dong, itu kan sahabat papa"

Keysa membuka undangan itu di dalam kamar, terpampang 2 buah foto calon pengantin yang tersenyum dengan sangat bahagia.

Air mata mengalir di pipi keysa, entah kenapa, dia sudah menahan air matanya untuk tidak jatuh beberapa bulan ini.

Ternyata, aku sungguh kehilangan dia.. begitu mudah untuk melepasku, kufikir dia seperti matahari yang akan kembali bersinar di pagi hari, rupanya dia hanyalah sebuah badai yang mungkin datang hanya sekali lalu pergi dan tak kembali.

Malam itu saat keysa berada di sebuah mall untuk membeli sebuah tas untuk kado hari ibu, tanpa disengaja dia bertemu dengan Luna. Seperti sebuah takdir yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

"Apa kabar" sapa Luna.

Pada akhirnya mereka duduk di sebuah   tempat yang menjual berbagai jenis minuman kopi.

Keysa melihat gelang yang digunakan oleh Luna, gelang yang pernah dia gunakan. Tubuh Luna terlihat jauh lebih kurus, sehingga keysa mengira bahwa luna mungkin melakukan diet untuk pernikahannya.

"Aku sudah mendapatkan undangannya"

"Benarkah? Kamu akan hadir?"

"Kamu menginginkanku hadir?"

"Aku tidak mengharapkannya"

"Kenapa?"

"Gak paapa, aku hanya ingin kamu bahagia dan melanjutkan hidupmu tanpa beban"

"Tenang saja, tidak perlu memperdulikanku" dengan sedikit ketus.

Luna menyeduh kopi yang masih mengeluarkan asap pertanda masih panas.

"Aku sungguh meminta maaf"

"Tidak perlu dibahas lagi, aku sudah melupakannya"

"Aku sungguh menyesal"

"Aku mengerti"

Mereka kembali diam sejenak suasana menjadi sedikit kikuk.

"Jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, aku akan pulang, sudah malam"

"Tentu"

Mereka berjalan beriringan bersama hingga ketempat parkir.

"Kalau begitu aku pulang duluan"

Luna mengulurkan tangan, namun keysa tidak menyambutnya.

Luna hanya tersenyum tipis melihat keysa dari belakang, dia tidak bergeming hingga gadis itu tidak lagi terlihat

Girl love Girl (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang