21 Agustus 1995
Dear diary,Pukul sembilan pagi di Rumah bangsawan keluarga Black. Bukan hal mudah menjadi anggota termuda dari kelompok Orde of Phoenix, Penentang kekuasaan You-know-who.
Profesor Dumbledore memberiku sebuah tugas yang teramat berbahaya dan sangat beresiko. Sempat terlintas dalam pikirku, mengapa Profesor memberi tugas yang berbahaya kepada anak berusia Lima belas tahun sepertiku.
Tentu aku sempat menanyakan hal itu padanya tempo hari. Tapi dia hanya menjawab seperlunya dengan kalimat yang sebenarnya aku tidak yakin dan tidak aku pahami seratus persen.
'Semua akan sampai pada benang merahnya. Awasi terus Malfoy junior, dia membutuhkanmu dan kami juga memerlukan mu'
Aku tidak suka teka-teki, walaupun aku juga tergolong murid yang pandai. Tapi aku bukan Ravenclaw yang setiap hari harus menjawab teka-teki untuk masuk kedalam Asrama.
Draco membutuhkanku, dan Dumbledore juga memerlukan ku.
Apa maksud ucapannya itu aku harus bermain di sebalik layar?, Memainkan dua peran dalam satu waktu ?. Aku benar-benar tidak mengerti.
.....
King's Cross Stasiun, Peron 9¾ - London,
31 Agustus 1995."Jaga dirimu baik-baik" ucap Perempuan paruh baya dengan rambut pirang keemasan dan kulit yang sedikit pucat.
Di sebelahnya ada seorang lelaki paruh baya dengan rambut hitam kecoklatan serta sedikit surai putih.
"Mum tidak perlu khawatir, justru seharusnya mum yang harus banyak istirahat" ucap seorang gadis cantik dengan rambut pirang kecoklatan panjang yang ujungnya sedikit bergelombang. Mata biru lautnya menatap hangat kepada wanita didepannya yang ia panggil ibu.
"Baiklah Aurora, kereta akan segera berangkat. Bergegaslah masuk!" Ucap pria paruh baya dengan dirinya menyerahkan satu koper milik gadis yang ia panggil Aurora. Gadis itu mengangguk.
"Sampai jumpa lagi di hari libur Natal Desember mendatang" Aurora memeluk kedua orang tuanya itu dengan erat seakan-akan hari esok tidak akan pernah datang lagi.
Berjalan melangkahkan kaki menuju kedalam gerbong kereta, meninggalkan kedua orangtuanya yang berdiri di tengah kerumunan orang sembari melambaikan tangan mereka.
Kereta Hogwarts express mulai bergerak meninggalkan Peron 9¾.
Aurora terus berjalan dengan menarik kopernya yang cukup berat. Melintasi gerbong dan kompartemen yang telah full dan sesak oleh para murid.
"Aurora.." panggil suara seseorang dari belakang. Aurora menoleh.
"Harry.." Aurora tersenyum ramah lalu pandangannya menatap lelaki disebelah Harry yang berkepala bundar.
"Hai Neville.." sambung Aurora menyapa Neville Longbottom.
"Hai Aurora." Ucap Neville sembari memegang Trevor, seekor katak peliharaannya.
"Dimana Ron dan Hermione ?" Tanya Aurora karena tidak biasanya Harry tidak didampingi oleh Ron.
"Mereka ada di gerbong Prefek" jawab Harry kemudian kembali berjalan untuk mencari kompartemen yang masih kosong.
"Ah ya, tentu saja" ucap Aurora berjalan di belakang Harry.
Aurora teringat kalau Hermione dan Ron telah terpilih menjadi Prefek bagi asrama Gryffindor. Aurora tentu senang akan hal itu, walau dirinya tidak mendapat kehormatan menjadi Prefek bagi asrama Hufflepuff nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]
FanfictionSeorang gadis Informan. Ditugaskan untuk memata-matai pemuda troublemaker, yang tak lain dan tak bukan adalah kekasihnya sendiri. Kesetiaan Aurora pada Orde of Phoenix dan Laskar Dumbledore membuat dirinya menjadi incaran sang pangeran kegelapan. ...