BAB 44 - Run Away

396 25 1
                                    

Setelah gagal untuk kali pertama dalam uji coba pelariannya, Aurora hari ini masih berada di rumahnya, duduk di meja belajar sembari menulis surat untuk ayah dan keluarganya. Ia harus bisa keluar dari manor, secepat mungkin dan dengan usaha semaksimal yang ia bisa.

Hari itu adalah sore hari di musim panas, cuaca masih cukup cerah dengan sinar matahari mulai tenggelam, musim panas yang seharusnya bisa dinikmati oleh Aurora, namun kini ia harus terbiasa dengan perasaan was-was gelisah disertai keringat dingin.

Aurora berdiri dari duduknya di tempat duduk meja belajarnya. Berjalan kearah tempat tidurnya yang rapih tak tersentuh. Aurora meletakan surat itu di atas kasur, menatapnya dengan berat hati, kemudian Aurora memasang cincin pernikahannya dengan Draco di jari manisnya. Inilah saatnya. Dia harus kembali mencoba untuk bisa keluar dari manor.

Aurora kembali berjalan ke ruang rahasia dimana dari sanalah dia akan menuju keluar dari rumahnya. Kemarin Aurora sempat mendengar bahwa kementerian sihir melarang penggunaan Jaringan Floo, Portkey bahkan Apperate. Jadi kini opsi terbaik yang bisa Aurora lakukan adalah berjalan kaki menuju The Burrow.

Ia bisa saja menggunakan sapu terbang, tapi sapu itu dijaga di sisi lain gudang bawah tanah. Oleh karena itu ia akan mencoba mengambil sapu itu terlebih dahulu. Apabila itu berhasil maka dia tidak perlu susah payah berjalan kaki menuju the burrow.

Aurora sampai di ruang bawah tanah yang gelap dan lembab. Dia menyalakan cahaya lumos dan dia kembali merasakan kegelisahan yang hebat ketika dia sampai di ruang penyimpanan sapu dan barang sihir lainnya.

"Lagi dan lagi kau disini.." ucap seseorang. Aurora kembali terjinjit karena terkejut dan sedikit rasa takut.

Aurora kini bisa mengenali suara siapa itu, siapa lagi kalau bukan pengacau Jericho. Gadis itu menghela nafas dengan kesal dan kasar. Dia menoleh pada Jericho yang berdiri dengan tegap dan tampang wajah yang tampan namun arogan seakan-akan dia baru saja mendapat kemenangan.

"Mencari sesuatu Mss ?, Atau kau hanya beralasan kesini karena ingin menemui-ku ?" Ujar Jericho dengan percaya diri.

"Oh Demi Tujuh Neraka. Aku bahkan berharap untuk tidak pernah bertemu denganmu dalam hidupku!" Kata Aurora yang masih kesal.

"Baiklah, cukup adil dan menyakitkan ucapanmu itu.." ucap Jerri tersenyum.

"Apa kau perlu bantuan untuk itu ?, Apa yang kau mau ?" Tanya Jericho dengan menunjuk ke pintu gudang penyimpanan barang sihir.

Aurora mengernyitkan dahinya tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar dari mulut pemuda bernama Jericho itu yang bahkan jauh lebih menyebalkan daripada Draco dan Zachariah Smith menurut Aurora.

"Apa yang salah darimu?!, Apa kau sudah gila ?!" Kata Aurora.

"Aku hanya menawarkan bantuan." Ujar Jerri.

"Kemarin aku meminta bantuan mu, dan kau dengan Selfish menolak permintaan ku itu!" Kata Aurora.

"Selfish ?.." Kata Jericho mengernyitkan dahi dan perubahan raut wajah nampak kesal dan jengkel.

"Hey!, Dengarkan aku baik-baik Olive Oil !!.." kata Jericho dengan kesal menatap Aurora tajam. 'Olive Oil?' Batin Aurora dengan sedikit mundur ke dinding dekat pintu gudang.

"Aku telah berhari-hari disini membantu mengamankan keluargamu dan rumahmu ini, jadi jangan berani kau menyebutku Selfish!" Kata Jerri tersinggung.

Aurora hanya diam dan dia sedikit menyadari perkataannya yang tidak sesuai. Untuk sesaat Aurora menatap mata Jerri lalu gadis itu memalingkan wajahnya ketika suasana canggung mulai merebak.

𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang