BAB 7 - Education Decree

535 33 4
                                    

Musim gugur di akhir bulan Oktober disertai seringnya hujan deras yang mengguyur daratan Scotlandia. Aurora keluar dari kamarnya di asrama Hufflepuff.

Ia telah rapi memakai seragamnya lengkap dengan jubah, dasi dan juga syal. Tak lupa ia membawa satu tas miliknya yang full berisi buku pelajaran.

Ia berjalan kearah common room yang kini telah ramai para anak-anak Hufflepuff tengah berkerumun menatap papan informasi yang terpajang di dinding.

Bisa Aurora lihat, selembar perkamen dengan tulisan rapih dan juga tanda stempel formal telah tertempel di papan informasi. Aurora mendekat lalu membacanya.

"Semua Tim, klub, perkumpulan, dan organisasi apapun kini telah dilarang dan telah resmi dibubarkan. Pelarangan ini mulai berlaku saat ini hingga seterusnya." Gumam Aurora membaca isi surat itu.

Riuh para anak-anak Hufflepuff disana membicarakan tindakan profesor umbridge yang kini benar-benar sudah semakin keterlaluan melewati batas.

"Apakah klub Gobstones juga dibubarkan?" Tanya seseorang anak Hufflepuff didepan Aurora.

"Kurasa klub Gobstone tidak akan dibubarkan, setidaknya masih selamat. Yang lebih buruk adalah kami" kata Ernie yang entah dari semenjak kapan dia telah berdiri di sebelah kiri Aurora.

Kini, Aurora, Hannah, Justin dan Ernie tengah menuju Aula besar untuk mulai sarapan pagi mereka.

"Apakah mungkin umbridge sudah mendengar perkumpulan waktu itu ?" Tanya Justin.

"Kemungkinan ada seseorang yang membocorkan informasi ini pada wanita kodok itu" ujar Hannah.

"Perlu kalian tau..." Kata Aurora, lalu ia berhenti berjalan disusul ke tiga teman Hufflepuffnya.

"Perkamen itu telah di sihir oleh Hermione dengan kutukan jerawat. Apabila ada seseorang yang membocorkan informasi perkumpulan kemarin, kemungkinan saat ini wajahnya sudah ditumbuhi jerawat seperti Elois Midgen" ujar Aurora.

"Apa ?!" Kata ketiga temannya itu yang terkejut.

"Cerdas. Tapi kini kita juga turut dalam masalah" kata Ernie.

"Apa mungkin itu Zachie ?, Dia waktu itu terlihat tidak terlalu tertarik dengan omongan Granger ataupun Potter" tanya Hannah.

"Tidak, bukan dia. Zachariah mungkin berlaku frontal jika sedang bicara, tapi aku mengenalnya, dia tidak akan berkhianat." Ujar Ernie yakin.

"Aku melihatnya tadi pagi di kamar, wajahnya nampak biasa saja, tidak ada jerawat atau apapun itu" kata Justin menambahkan.

"Kalau begitu bukan dia pelakunya" kata Aurora. Kemudian mereka memutuskan melanjutkan berjalan menuju aula besar untuk sarapan pagi.

Aula besar kini telah di isi oleh banyaknya murid Hogwarts yang tengah memulai sarapan pagi mereka.

Aurora dan ketiga teman Hufflepuffnya memandang kearah meja Gryffindor dimana ada Harry, Ron dan Hermione disana.

"Kurasa mereka juga sudah tau informasi itu" gumam Ernie. Kemudian mereka berempat duduk di meja makan Hufflepuff dan mulai makan pagi mereka.

Kini pandangan mata Aurora menatap kearah meja Slytherin, bisa ia lihat Draco belum hadir di meja sana. Hingga beberapa saat kemudian Aurora melihat Draco tengah berjalan bersama Crabbe dan goyle memasuki aula besar.

Draco dengan sengaja mendorong anak lelaki tahun kedua Hufflepuff yang berjalan melintasi draco. Hal itu membuat anak lelaki itu terhuyung kesamping hampir jatuh.

"Menyingkir dari jalanku!" Kata Draco kemudian kembali berjalan menuju meja Slytherin bersama dua kroni-kroni kecilnya.

'awas saja kau!' batin Aurora sembari menatap kearah draco yang kini tengah duduk di meja Slytherin dan mulai memakan makan paginya.

𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang