BAB 26 - Diagon Alley

351 29 1
                                    

Liburan musim panas ini seharusnya adalah yang terindah karena Aurora telah berhasil menjadi murid OWL terbaik di angkatannya. Namun ia dan seluruh keluarga Rotsfield hanya melewatkan sebagian besar waktu siang mereka dengan bermain Quidditch dua-lawan-dua di kebun buah keluarga Rotsfield, Aurora dan Estela melawan Thomas dan Maria.

Aurora parah dan Estela bagus, jadi mereka cukup berimbang, dan malam harinya mereka seperti biasa akan makan malam dengan memakan beberapa porsi segala aneka hidangan yang diletakkan Mrs Trudy di meja makan.

Mestinya itu akan menjadi liburan yang menyenangkan dan damai, seandainya saja tak ada cerita-cerita tentang orang-orang yang lenyap, kecelakaan-kecelakaan aneh, bahkan tentang kematian yang sekarang muncul nyaris setiap hari di Prophet.

Thomas sering kali pulang dari kantor dengan membawa kabar berita terbaru dari dunia sihir. Berita yang ia peroleh langsung dari para informan yang ada di kementerian sihir.

"Pemilik toko es krim Florean fortescue telah dinyatakan hilang. Mereka menangkapnya secara paksa." Ucap Thomas memberi tau kabar itu ketika makan malam telah dimulai.

"Dia selalu baik padaku, memberiku es krim gratis setiap kali kesana bersama Harry." Ucap Aurora nampak terkejut.

"Apa ada kabar dari Ethan, Tom ?" Tanya Aurora.

"Tidak ada kabar apapun dari anak itu selama tiga bulan ini. Terakhir kali aku bertemu dengannya, dia bilang akan kembali ke Jerman." Jawab Thomas terhenti kemudian dia mengelap noda di bibirnya dengan sapu tangan.

Aurora mengangguk lemah, sementara Alex dan Laurena acuh tidak perduli.

"Tapi, aku dapat informasi dari beberapa teman Auror ku. Mereka melihat Ethan mengunjungi kastil Nurmengard di Austria." Sambung Thomas.

"Nurmengard?, Itu penjara sihir milik Grindelwald. Apa yang dia lakukan disana?" Tanya Estela.

"Sudah pasti itu bukan sesuatu yang bagus." Jawab Thomas.

"Jangan menuduhnya. Ethan tidak mungkin..." Kata Aurora disela.

"Tidak mungkin, jangan berlagak naif Aurora. Apapun bisa terjadi Aurora, dia bisa memilih jalannya bersama kegelapan. Begitu juga yang terjadi pada Hector." Sela Thomas.

Aurora terdiam, dia menoleh menatap ayahnya yang kini telah selesai dengan makanannya. Alex hanya diam tak memberi pendapat. Sementara Laurena memilih tidak mau tau.

"Aku tidak mengerti, mengapa kementerian sihir tidak melakukan pengejaran secara masif diseluruh Inggris." Ucap Louis.

"Kementerian sihir sudah memaksimalkan seluruh Auror, tapi bisa dibilang mereka kalah jumlah. Banyak makhluk gelap yang bergabung dengan pangeran kegelapan." Jawab Thomas.

"Estela memberi tahuku. Bahwa mereka jugalah yang mengerahkan Dementor pada anak bernama Potter tahun lalu?" Tanya Louis lagi.

"Bukan, bukan Voldemort yang..." ucapan Aurora disela.

"Jangan sebut nama itu disini!" Ucap Laurena. Aurora menatap ibunya dan mengerling pada ayahnya yang diam sembari minum wine miliknya.

"Bukan Tom Riddle yang melakukan hal itu. Dementor sengaja dilepas oleh salah satu anggota kementerian untuk mengejar Harry. Untung saja dia kini sudah dipecat dari Hogwarts." Ucap Aurora.

"Kau memilih menyebut nama lamanya yang menyedihkan Aurora." Ucap Estela lalu terkekeh pelan. Aurora tersenyum.

"Setidaknya nama Tom sangatlah cocok untukku." Ujar Thomas tersenyum.

"Ugh, menjijikan." Ucap Aurora dan Estela secara bersamaan lalu mereka tertawa geli bersama Maria yang tidak dapat menahan tawanya.

"Oh f^ck off, yang benar saja." Ucap Thomas mendengus pelan.

𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang