BAB 32 - Christmas Party

307 22 0
                                    

Salju beterbangan berputar-putar menerpa pada jendela-jendela yang sedingin es. Sebentar lagi Natal. Hagrid seorang diri membawa dua belas pohon Natal untuk Aula Besar.

Untaian holi dan perada kertas emas dan perak telah dililitkan ke sekeliling pegangan tangga, lilin abadi berpendar dari dalam ketopong baju-baju zirah dan rangkaian besar mistletoe telah digantungkan pada jarak-jarak tertentu sepanjang koridor-koridor.

Anak laki-laki cenderung berkerumun ramai-ramai di bawah rangkaian mistletoe itu setiap kali Aurora lewat, menyebabkan kemacetan di koridor-koridor. Hubungan Aurora dan Draco yang nampak menjauh dan jarang bersama, membuat banyak lelaki kembali terus mengejar Aurora layaknya santapan atau hidangan istimewa.

Hari ini Aurora tengah berada di perpustakaan bersama Hermione, gadis Gryffindor itu kerap kali terlihat kesal dan menangis sesenggukan. Dan mereka duduk bersama di perpustakaan sembari mengobrol pelan untuk Hermione mencurahkan isi hatinya.

"Dia bebas mau mencium siapa saja yang dia mau, aku tidak peduli!." kata Hermione, sementara petugas perpustakaan, Madam Pince, berpatroli menyusur rak-rak di belakang mereka.

"Jadi Ron dan lavender berkencan?, Aku tidak menyangka itu." Kata Aurora.

"Dia kesal karena tau aku mencium krum. Sementara itu sudah terjadi lama sekali di tahun ke empat, dan kau tau waktu itu bagaimana Ron bersikap padaku ?, lalu sekarang?, Dia seperti tengah membalas dendam denganku." Kata Hermione yang begitu kesal.

"Aku benar-benar tidak peduli dengannya lagi!!" Kata Hermione dengan mengusap air matanya yang sedikit jatuh.

"Oh ya, dan kau Aurora. Kau perlu berhati-hati." Kata Hermione memandang wajah Aurora.

"Oh Hermione, untuk terakhir kalinya, jangan bilang bahwa kau percaya tuduhan Harry terhadap draco." Kata Aurora.

"Bukan itu, aku tidak perduli dengan Malfoy idiotmu!, Tapi kau perlu berhati-hati, asal kau tau, ada selusin anak lelaki yang mencoba memberimu ramuan cinta." Peringat Hermione.

"Apa ?"

"Ya, aku mendengar itu ketika tidak sengaja melewati mereka yang berkerumun di bawah tangga. Aku sudah menyita beberapa ramuan cinta dari anak-anak Gryffindor, tapi beberapa anak Slytherin seperti Harper dan juga anak-anak Ravenclaw aku tidak dapat menyita ramuan mereka." Kata Hermione.

"Harper ?" ucap Aurora tidak percaya, Hermione mengangguk.

"Tapi mengapa mereka mencoba melakukan hal murahan seperti itu?" Tanya Aurora.

"Sudah pasti karena mereka juga ingin merasakan menjadi kekasih dari gadis paling terpandang di sekolah dan di Inggris kan ?, Dan juga mereka berharap bahwa dengan ramuan cinta, kau akan mengajak salah satu dari mereka untuk bergabung di pesta natal slughorn." Jawab Hermione masuk akal.

"Ada benarnya juga. Apa kau sudah berencana akan pergi dengan siapa ?, Sudah pasti bukan Ron kan ?" Kata Aurora.

"Tentu saja tidak dengan anak itu," Hermione merasa jengkel kembali.

"Aku terpaksa mengajak Cormac McLaggen, Ron membencinya, dan ku pastikan dia merasakan apa yang kurasakan."

Aurora merasa ngeri karena melihat kenyataan bahwa wanita akan begitu siap dan rela melakukan apapun bahkan serendah apapun hanya untuk balas dendam.

"Bukan hanya kau yang mendapat teror ramuan cinta, kau tau Romilda Vane?, Dia juga berencana memberi Harry ramuan cinta buatan Fred dan George." Kata Hermione.

"Oh itu mengerikan." Kata Aurora.

....

Setelah mengetahui bahwa ada selusin anak lelaki yang mencoba memberi Aurora ramuan cinta, Aurora kini jauh lebih waspada pada siapapun yang menawarinya makanan atau minuman.

𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang