BAB 33 - Draco's Secret

448 31 0
                                    

Salju turun dengan lebat keesokan harinya, mayoritas murid tahun pertama hingga ke tujuh memilih pulang kerumah untuk menikmati hari libur Natal mereka.

Begitu pula yang terjadi pada asrama Hufflepuff yang kali ini begitu senyap sepi, hanya tinggal Aurora sendiri yang memilih menetap di sekolah selama libur Natal kali ini. Piffin sempat membujuk Aurora agar mau pulang kerumah, namun Aurora menolaknya dengan alasan bahwa ia tidak ingin jika sudah kembali kerumah dirinya tidak dapat izin kembali ke Hogwarts.

Pikiran Aurora terus melayang bebas memikirkan perbincangan Draco dan profesor Snape kemarin malam. Sebuah sumpah tak terlanggar telah di buat oleh Snape dengan tujuan ingin membantu Draco dalam sebuah tugas yang entah apa itu.

Timbul dibenak Aurora bahwa ucapan Harry pada akhirnya adalah sebuah kebenaran, Aurora mulai mencurigai draco yang terlibat dengan anggota Death Eater, termasuk dengan kejadian yang menimpa pada Katie Bell.

Aurora kini tengah berada di kamarnya, bersiap-siap untuk pergi ke aula besar. Ia mengenakan jaket musim dinginnya, berkaca depan lemari hingga kemudian terdengar suara letupan kecil, Aurora menoleh kebelakang.

"Piffin apa yang kau lakukan disini ?.."

"Nona bilang, nona ingin piffin melaporkan setiap gerak-gerik Mr Malfoy secara berkala." Jawab piffin.

Aurora kini paham, lalu ia mengangguk.

"Owh ya, baiklah. Informasi apa yang kau peroleh ?" Tanya Aurora.

"Dari yang piffin amati, Mr Malfoy tidak bertindak mencurigakan, nona. Mr Malfoy hanya pergi ke aula besar, di kamarnya dan di Asramanya dan pergi kedalam kelas seperti biasa." Ucap sang peri rumah. Aurora mengernyitkan dahi.

"Apa kau yakin tidak melewatkan sesuatu darinya ?" Tanya Aurora.

"Piffin yakin tidak melewatkan apapun nona, Selama beberapa hari piffin tidak tidur nona, dan piffin terus terjaga mengawasi Mr Malfoy sesuai perintah nona Rotsfield." Jawab sang peri rumah yang nampak kelelahan.

"Bagaimana dengan kegiatan lainnya ?, Apa yang dia lakukan?" Tanya Aurora.

"Mr Malfoy terkadang pergi dengan dua anak perempuan tahun pertama dan mereka pergi ke lantai tujuh." Jawab piffin.

"Apa ?, Dua anak perempuan tahun pertama?," Kata Aurora heran sekaligus terkejut.

"Untuk apa draco bergaul bersama anak tahun pertama." Gumamnya.

"Apa ada informasi yang lainnya ?"

"Tidak nona, hanya itu yang bisa piffin sampaikan." Jawab piffin.

"Baiklah piff, kau bisa tidur dan istirahat, tugas mu mengawasi Draco Malfoy sudah selesai." Kata Aurora, piffin mengangguk dan menunduk hormat.

"Terimakasih nona." Sontak saja Piffin langsung hilang dari hadapan Aurora.

*

Hari ini aula besar di isi oleh beberapa murid yang memilih menetap di Hogwarts selama libur Natal kali ini. Tiga anak Gryffindor, dua anak Ravenclaw. Aurora juga telah mengetahui bahwa Draco menjadi satu-satunya murid Slytherin yang menetap di Hogwarts tahun ini.

Pandangan Aurora menelusuri setiap sudut aula besar yang telah begitu indah dengan selusin pohon natal, lampu-lampu yang menyala terang berkelap-kelip, lilin-lilin yang terbang menggantung di udara serta salju buatan yang terasa hangat ketika menyentuh kulit.

Ini akan menjadi pagi natal yang begitu membosankan karena Aurora merayakan bersama orang yang Aurora sendiri tidak kenal, ia melihat hanya Kevin Entwhistle dari Ravenclaw yang ia kenal, dia tengah sarapan bersama teman satu Asramanya, sementara itu di meja guru telah duduk beberapa profesor yang tengah menyantap makanan mereka, ada McGonagall, Sprout, Sinistra, Trelawney, Flitwick dan juga Hagrid.

𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang