Katie dipindahkan ke Rumah Sakit St Mungo untuk Penyakit dan Luka-Luka Sihir di hari berikutnya. Aurora masih dibakar oleh rasa kesalnya pada Harry yang semakin keterlaluan menuduh Draco yang tidak-tidak. Dirinya menolak bicara dengan Harry ketika mereka bertemu di pelajaran herbologi keesokan harinya.
Saat itu berita bahwa Katie Bell terkena kutukan telah menyebar ke seluruh sekolah, meskipun detailnya simpang-siur, dan kecuali Harry, Ron, Aurora, Hermione, dan Leanne tampaknya tak seorang pun tahu bahwa Katie bukanlah target yang disasar.
"Maaf Nona Rotsfield, Piffin yang melaporkan informasi itu pada tuan Rotsfield." Kata peri rumah yang bertugas mengurus Aurora di sekolah.
"Sudah ku bilang padamu piff!, Jangan bilang pada ayah soal itu!, Bisa-bisa aku dipulangkan lebih cepat sebelum hari Natal tiba!." Kata Aurora kesal karena dia baru saja mendapat surat teguran dan peringatan dari ayah dan ibunya.
"Maaf nona Rotsfield, piffin hanya menjalankan perintah dari tuan besar." Katanya menunduk begitu hormat di dekat meja belajar kamar Aurora.
"Aku juga bagian dari keluarga inti Rotsfield. Dan kau sudah harus siap menjalankan setiap perintah dari anggota inti. Aku memerintahkan mu untuk tidak mengatakan apapun tentang kejadian beberapa hari yang lalu." Kata Aurora cukup tegas.
"Piffin tidak punya pilihan nona, piffin terikat janji dengan tuan besar." Katanya. Aurora menghela nafas, dirinya tau betul kalau piffin sudah mengikat janji untuk setia pada seluruh keluarga inti Rotsfield, otomatis piffin tidak akan mengkhianati salah satu dari keluarga inti.
"Baiklah. Kau kerjakan dan lakukan apapun yang dikatakan orangtuaku. Tapi kau juga harus lakukan apa yang aku perintahkan." Ucap Aurora. Piffin mengangguk dengan cepat.
"Baik nona, baik, baik."
"Kau bisa mengatakan informasi apapun yang terjadi disini. Dengan syarat bahwa, Pertama, kau harus melapor padaku terlebih dahulu. Kedua, namaku tidak boleh kau sebut setiap kali kau melaporkan informasi pada orangtuaku. Ketiga, keabsahan informasi harus sesuai dengan apa yang terjadi dan apa yang aku setujui, tidak boleh kurang atau lebih. Kau mengerti?!" Ucap Aurora.
"Baik nona, Piff mengerti. Piff siap melayani keluarga besar Rotsfield." Katanya.
"Baiklah, kau bisa kembali bekerja di dapur bersama peri rumah lainnya. Jika kau perlu sesuatu, kau hanya perlu masuk kedalam asramaku ini dan ketuk pintu kamarku empat kali." Ucap Aurora.
"Piffin siap melayani nona muda." Ucapnya hormat. Aurora mengangguk kemudian peri rumah itu hilang dalam sekejap.
Akan sangat ironis jika Aurora bisa memerintah piffin untuk tidak mengatakan informasi apapun pada orangtua Aurora. Piffin bekerja untuk mengawasi Aurora disekolah. Menjadi informan bagi keluarga Rotsfield. Sementara itu Aurora adalah seorang murid, anggota Orde dan informan bagi Dumbledore. Tapi dirinya malah kini tidak pernah memberi tau informasi apapun pada Dumbledore.
Hingga pada saat ketika pikiran dalam otaknya semakin menuju puncak menyerah. Aurora akhirnya memutuskan membicarakan semua informasi yang ia peroleh kepada Dumbledore.
Malam ini hari Selasa di jam yang menunjukan pukul sepuluh lewat seperempat malam. Aurora melangkahkan kakinya menuju ke menara dimana kantor kepala sekolah berada. Aurora berdiri didepan Gargoyle tua besar.
"Kumbang berdesing." Kata Aurora, Gargoyle itu bergerak menyingkir dan memperlihatkan sebuah anak tangga spiral yang bergerak melingkar keatas. Aurora menaiki tangga itu hingga sampai didepan pintu kayu ekk yang terpelitur halus.
"Masuklah nak, aku sudah menunggumu." Ucap seseorang didalam yang Aurora kenali adalah suara dari profesor Dumbledore.
Aurora membuka pintu kantor kepala sekolah. Disana Aurora melihat ruang kepala sekolah yang nampak masih seperti biasa, dinding yang full lukisan mantan kepala sekolah, lemari buku dan barang-barang sihir, serta terdapat topi seleksi diatas lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]
FanfictionSeorang gadis Informan. Ditugaskan untuk memata-matai pemuda troublemaker, yang tak lain dan tak bukan adalah kekasihnya sendiri. Kesetiaan Aurora pada Orde of Phoenix dan Laskar Dumbledore membuat dirinya menjadi incaran sang pangeran kegelapan. ...