BAB 42 - Seventh Year

394 27 2
                                    

Aurora terluka. Ia dengan tergesa-gesa menaiki undakan tangga menuju kamarnya dengan jarinya yang berdarah. Setelah tergores akibat kopernya yang iya seret dengan kasar dan sembarang. Ia bahkan menolak untuk di obati, karena dirinya masih diliputi rasa marah dengan Ayahnya.

Alex menolak mentah-mentah permintaan Aurora yang ingin kembali ke Hogwarts untuk tahun ke tujuh, bahkan Alex juga menolak permohonan Aurora yang ingin menghadiri acara pernikahan Bill dan Fleur.

Ia membanting pintu kamarnya dan dia menendang koper sekolahnya yang sudah dari tahun pertama tidak pernah ia ganti. Aurora duduk di lantai dan menarik kopernya.

Ia menghabiskan pagi ini untuk mengosongkan koper yang selalu ia gunakan selama enam tahun terakhir. Pada tahun pertamanya, ia memenuhi kurang lebih tiga perempatnya lalu kadang mengganti atau menambahkan isinya tiap tahun, pena bulu lama, sobekan kertas dan perkamen, dan kaus kaki yang sudah tidak muat lagi.

Beberapa menit sebelumnya, Aurora memasukkan tangannya ke dalam tumpukan itu, dan menghasilkan rasa sakit yang luar biasa dan terjadi pendarahan di keempat jari tangan kanannya.

Kini ia lebih berhati-hati. Ia berlutut di sebelah kopernya, ia meraba-raba dasar kopernya dan menemukan sebuah lencana tua yang berkedip-kedip antara DUKUNG CEDRIC DIGGORY dan POTTER BAU.

Beberapa hadiah pemberian dari teman-temannya, jepit rambut dari Ernie, Snow Globe yang Draco pernah berikan, bahkan bunga mawar yang telah mengering. Aurora menghabiskan waktu pagi hingga siang hanya untuk membereskan semua isi kopernya. Banyak sekali barang yang ia bawa dari kamarnya di asrama Hufflepuff, ketika Alex memutuskan agar Aurora tidak melanjutkan pendidikan di tahun ke tujuhnya.

Musim panas kali ini Aurora telah berniat untuk membantu Harry dan juga berdiri di sisi Orde, dan ia dengan yakin akan melakukanya. Belum pasti apakah ia dan keluarga Rotsfield jadi pindah atau tidak, sebab melihat kondisi Laurena yang nampak sakit yang naik turun, terkadang ia nampak membaik dan terkadang ia nampak kembali sakit parah.

Setelah melihat kondisi ibunya itu, Aurora kini menjadi bertambah pikiran, sebab banyak sekali hal yang tidak keluarganya ketahui selama setahun ini, apalagi tentang pernikahannya dengan Draco. Aurora tidak ingin membuat kondisi Laurena semakin bertambah buruk ketika mendengar itu.

Aurora juga kerap kali mengecek koin galeon palsu yang terhubung dengan Draco, namun tak ada pesan atau tanda apapun disana yang Draco tuliskan. Aurora hanya berharap bahwa Draco bisa mengabari tentang kondisinya, atau setidaknya apa yang telah terjadi. Andai Aurora bisa bebas berkirim surat, ia akan dengan segera menerbangkan Soren ke Malfoy manor, ingin sekali Aurora bertemu kembali dengan draco. Walau hanya mendengar suaranya atau membaca pesan darinya saja juga itu sudah lebih dari cukup.

Namun hal itu tidak dapat dengan bebas ia lakukan, sebab, kini Rotsfield manor telah dijaga ketat oleh beberapa penyihir bayaran dan juga Auror kementerian. Kubah perlindungan berwarna biru dan transparan juga dibuat mengelilingi Manor megah itu. Tak seorangpun dapat keluar masuk dengan sesukanya.

Aurora kini menyerah dengan rasa sakit perih di jarinya yang berdarah, ia mengobati lukanya secara sihir, mudah sekali bagi dia menyembuhkan luka goresan seperti itu, apalagi setelah dia mampu menguasai mantra penyembuhan yang sama yang dilakukan Snape pada luka Sectumsempra Draco.

"Aurora.." terdengar suara seseorang diluar kamar Aurora dengan dibarengi ketukan pintu beberapa kali.

"Aurora, ini ayah.."

"Masuklah.." jawab Aurora sembari ia memasukan koin galeon dan cincin pernikahannya kedalam kotak perhiasan. Suara pintu berdecit terbuka, Alex masuk kedalam kamar.

"Sepertinya pintu ini harus diperbaiki.." kata Alex ketika mendengar decit pintu itu. Ia berjalan mendekat kearah Aurora yang duduk di pinggir kasurnya. Alex bergabung dengan duduk di sebelah Aurora.

𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang