Salju putih dan tebal masih menghiasi daratan dan bukit kastil Hogwarts, pada semester baru di bulan Januari yang dimulai esok paginya disambut dengan kejutan menyenangkan untuk anak-anak kelas enam, sebuah pengumuman besar telah ditempelkan di papan pengumuman di ruang rekreasi semalam.
KURSUS APPARITION
Jika kau berusia tujuh belas tahun, atau akan menjadi tujuh belas pada atau sebelum
tanggal 31 Agustus, kau memenuhi syarat untuk ikut kursus Apparition selama dua-belas minggu dari Instruktur Apparition Kementerian Sihir.Silakan mencatatkan nama di bawah jika kau ingin ikut.
Biaya: 12 Galleon.
*
"Jadi, Apparition, kau akan ikut Erns ?" Tanya Aurora ketika mereka tengah menuju kelas ramuan dengan profesor Slughorn.
"Ya, pasti akan menyenangkan bukan?, Bisa pergi dan muncul dimanapun secara tiba-tiba." Ujar Ernie.
"Entahlah," kata Aurora.
"Aku tidak terlalu menyukai rasanya berpaperate." Sambungnya.
"Kau pernah ber apperate?!" Seru Ernie.
"Beberapa kali bersama pamanku dan profesor Dumbledore.." jawab Aurora pelan ketika dia menyebut dan teringat pamannya.
Mereka pun sampai di kelas ramuan, Aurora duduk di tempat biasa ia duduki bersama Draco dan anak Slytherin lainnya, sementara Ernie duduk bersama Hermione yang memang sampai sekarang ia tengah marahan dengan Ron karena dia telah menjalin hubungan dengan Lavender Brown.
Aurora menoleh menatap draco dan pandangan mereka bertemu, Draco tersenyum tipis dan mempesona. Pemuda itu meraih tangan tangan kanan Aurora dan menggenggamnya seakan-akan takut Aurora akan pergi dan menghilang.
Cincin sebagai tanda pertunangan yang mereka buat itu telah terpasang di jari manis tangan kiri mereka. Setelah draco memikat dan mengaju untuk jenjang yang lebih serius itu, Aurora semakin merasa jauh lebih bahagia dari biasanya, namun dirinya juga semakin menjauh dari beberapa teman dan juga profesor Dumbledore.
"Nah Cepat-cepat, sekarang, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sore ini! Hukum Ketiga Golpalott, siapa yang bisa memberitahuku?" Tanya Slughorn membuka pembelajaran. Aurora mengangkat tangan kirinya cepat-cepat, cincin emas pertunangan itu berkilauan ketika tertimpa cahaya lampu.
"Hukum ketiga Golpalott menyatakan bahwa penangkal untuk racun campuran jumlahnya lebih banyak daripada jumlah penangkal untuk masing-masing komponen secara terpisah." Seru Aurora.
"Persis!" sambut Slughorn berseri-seri.
"Sepuluh angka untuk Hufflepuff!!, Nah, kalau kita menerima Hukum Ketiga Golpalott ini benar.. dan sekarang aku mau kalian ambil botol ramuan didepan dan mulai membuat ramuan penangkal!, Kalian bisa dimulai!" Kata slughorn.
Aurora cepat-cepat mengambil ramuan itu, kembali kemeja dan mulai bekerja membuat ramuan. Draco berdiri di sebelahnya dan ia mulai menuangkan ramuan kedalam tungku dan mulai menyalakan apinya.
"Love." bisik draco pelan.
"Hmm?" Kata Aurora dengan dirinya sibuk meracik lima puluh sembilan bahan penangkal ramuan.
"Nanti malam, apa kau mau menemaniku?.." tanya draco, Aurora sedikit terkejut dan dia menoleh menatap draco.
"Hanya menemani ku disana." sambung Draco dengan dirinya mengaduk ramuannya.
"Ya, Tentu.." jawab Aurora yakin, Draco tersenyum lega dan dia menatap sekilas pada gadisnya itu yang nanti akan segera menjadi istrinya.
Ketika kelas ramuan selesai di jam sembilan pagi. Aurora melanjutkan kelas menuju kelas mantra, dengan perasaan kesal karena ia lagi-lagi dikalahkan oleh Harry dalam ramuan yang jawabannya hanya menggunakan bezoar. Bahan yang ada di kotoran kambing atau semacamnya, itu ada di pelajaran pertama mereka di tahun pertama bersama profesor Snape.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]
FanficSeorang gadis Informan. Ditugaskan untuk memata-matai pemuda troublemaker, yang tak lain dan tak bukan adalah kekasihnya sendiri. Kesetiaan Aurora pada Orde of Phoenix dan Laskar Dumbledore membuat dirinya menjadi incaran sang pangeran kegelapan. ...