Kereta Hogwarts express memperlambat kecepatannya ketika telah sampai di stasiun akhir di Hogsmeade.
Hujan rintik-rintik masih mengguyur. Aurora turun dari kereta bersama Draco dan kroni-kroni kecilnya yaitu Crabbe, Goyle dan juga Pansy.
Aurora beberapa kali mengedarkan pandangannya ke sekitar Stasiun. Melihat anak tahun pertama yang masih malu-malu dan sedikit ketakutan.
"Dimana Hagrid?" Gumam Aurora ketika tidak melihat Hagrid dimanapun untuk menuntun anak tahun pertama.
Dia hanya melihat profesor Grubly Plank yang dulu pernah mengajar Pembelajaran Satwa Gaib.
Draco meraih tangan gadisnya, menuntunnya menuju jalan bertanah dan penuh rimbunan pohon Cemara.
Naik ke kereta hitam pekat tanpa kuda. Beberapa saat kereta berjalan hingga mereka melihat kastil Hogwarts yang pilar-pilarnya dihias lampu-lampu yang berkelap-kelip.
"Hati-hati.." ucap Draco meraih tangan Aurora saat akan turun dari kereta tanpa kuda.
"Thanks"
Mereka berjalan memasuki area kastil. Melewati tangga batu lalu masuk ke Aula depan yang di sebelah kanan terdapat pintu besar menuju Aula besar.
Aula besar kini mulai dipenuhi oleh para murid. Ruangan besar itu dihias begitu indah, langit-langitnya berwarna hitam pekat.
Lilin-lilin menyala, berterbangan di atas meja. Hantu-hantu keperakan ikut memenuhi aula besar.
"Kau yakin tidak duduk di meja Slytherin?" Tanya Draco tepat didepan pintu Aula besar. Aurora menatap kekasihnya itu lalu ia mengangguk yakin.
"Ya sudah, sampai besok.." ucap Draco tersenyum tipis kemudian mencium pipi kanan Aurora.
"Hei.." ucap Aurora terkejut memegang pipinya. Sementara Draco terkekeh lalu berjalan pergi menuju meja Slytherin.
Aurora menggelengkan kepalanya, setelahnya ia telah beranjak dari sana dan duduk di meja Hufflepuff yang telah ramai.
"Tidak tau tempat" ujar Hannah pada Aurora yang duduk di sebelahnya.
Sementara di depan mereka telah duduk Ernie dan Justin yang tengah membahas gaya potongan rambut Zachariah Smith.
"Yeah, seperti biasa.." ucap Aurora tanpa memandang Hannah, ia menatap kearah depan dimana meja para profesor mulai terisi.
'Ada yang aneh. Dimana Hagrid ? Dan siapa wanita itu' Batin Aurora menatap kearah meja para Profesor.
Waktu telah berjalan setengah jam dan acara Seleksi bagi Murid tahun pertama telah usai.
Dumbledore berdiri dari duduknya.
"Selamat datang bagi para murid baru, dan selamat datang kembali untuk kalian semua--"
"Masih ada waktu untuk berpidato. jadi kurasa sekarang, Selamat Makan~" Sambung Dumbledore.
Para murid yang mendengarnya sontak tertawa mengapresiasi dengan bertepuk tangan untuk Dumbledore yang duduk kembali di kursi kebesarannya.
Aneka makanan dan minuman langsung tersaji di atas meja, suara denting pisau, sendok dan garpu saling beradu ketika para murid mulai menyantap makanan lezat disana.
"Siapa dia ?" Tanya Aurora sembari memakan kentang bakar dan daging cincang.
Ernie mengikuti arah pandang Aurora ke meja para profesor.
"Siapa ?" Tanya Ernie.
"Wanita yang memakai Cardigan berbulu berwarna pink" ucap Aurora menatap Ernie.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]
FanfictionSeorang gadis Informan. Ditugaskan untuk memata-matai pemuda troublemaker, yang tak lain dan tak bukan adalah kekasihnya sendiri. Kesetiaan Aurora pada Orde of Phoenix dan Laskar Dumbledore membuat dirinya menjadi incaran sang pangeran kegelapan. ...