BAB 37 - Aurora's Secret

465 30 0
                                        

Keesokan harinya, Aurora terbangun dari tidurnya pada pagi hari di kamar Draco, bidang-bidang langit biru cerah mulai bermunculan di atas menara-menara kecil kastil, tanda-tanda bahwa musim panas telah mendekat membuat suasana hati Aurora lebih cerah.

Aurora terbangun dengan tubuhnya telah telanjang bulat, ia mengingat waktu semalam ketika dirinya dan Draco telah mengikat janji suci pernikahan. Aksi mereka itu berjalan lancar, walau mereka hampir terpergok oleh beberapa Auror dan Filch yang berjaga, untung saja Blaise dan Theo telah siap membantu dengan membuat kekacauan di lantai tiga.

Aurora tersenyum menatap dirinya yang masih telanjang dengan hanya tertutup selimut milik Draco. Draco seperti biasa masih tertidur di sebelahnya, mendengkur amat pelan. Pemuda itu juga sama, rambut pirangnya berantakan dan tubuhnya masih tanpa busana.

Aurora semalam sempat marah pada Draco karena draco justru memilih membuat sumpah tak terlanggar, jelas dari namanya, Sumpah yang tidak dapat dilanggar oleh siapapun pelakunya. Apabila dilanggar maka nyawa adalah taruhan, kematian adalah kepastian detik itu juga.

Namun walau Aurora marah setelah pernikahan janji suci mereka, Aurora akhirnya bisa menerima fakta itu setelah draco berhasil meyakinkan Aurora, bahwa dirinya tidak akan berkhianat padanya. Aurora marah karena dirinya tidak ingin Draco mati konyol karena berkhianat padanya.

"Dasar Malfoy..." Gumam Aurora tersenyum dan terkekeh pelan menatap draco disebelahnya yang tengah membenarkan posisi tidurnya sembari mendengkur pelan.

Aurora mencium kening pemuda itu, maksudnya, suaminya. Membelai rambut draco yang berantakan dan mengusap lembut pipinya yang manis. Walau kegiatan ranjang mereka sudah sering dilakukan sebelum menikah, namun malam pertama pernikahan ini adalah malam pertama mereka sebagai pasangan suami istri yang sah.

"Selamat pagi," ucap Aurora ketika Draco kini mulai terbangun dari tidurnya dan dia mengerjapkan matanya serta meregangkan otot-ototnya.

"Pagi...istriku" jawab Draco dengan tersenyum menatap Aurora. Aurora terkekeh pelan.

"Aku belum terbiasa dengan panggilan itu, masih terasa aneh buatku." Kata Aurora. Draco tersenyum dan dia meraih tubuh Aurora dan mendekapnya. Aurora membalas dekapan tubuh draco, bahkan kaki Aurora bisa merasakan kejantanan draco dibawah sana yang tertutup selimut.

"Ahh, hati-hati jangan ditendang sayang...itu masa depan kita." Ucap Draco tersenyum, Aurora tertawa geli kemudian dia mulai mencium bibir draco. Ciuman itu begitu lembut, bahkan terlampau nikmat, membuat hasrat draco meninggi dan kembali menegang. Dia melepaskan ciuman mereka sehingga tali saliva bisa terbentuk di bibir mereka.

"Dengar, sayang, kita harus merahasiakan pernikahan kita terlebih dahulu. Terutama dari kedua orang tua kita. Nanti, setelah semua hal dirasa lebih baik, kita bisa memberitahu mereka.." Draco mengecup kening dan bibir Aurora.

"Tapi bagaimana kalau mereka tidak setuju dan menentang hubungan kita draco ?" Tanya Aurora.

"Walau bagaimanapun juga kau sekarang telah menjadi bagian dari keluarga Malfoy dan juga bagian dari hidupku. Aku yakin, susah bagi mereka untuk menerima fakta ini, namun mereka tidak memiliki pilahan, karena inilah kita, hanya ada aku dan kau, My wife Aurora."

"My husband Draco.." bibir mereka kembali bertemu dan beradu bertukar saliva, melumat dan saling isap.

"Aku punya sesuatu untukmu.." kata Aurora ketika ciuman mereka terlepas. Draco tersenyum menatap Aurora, tangan Aurora terulur pada jubahnya yang telah jatuh di lantai sebelah ranjangnya.

Ia merogoh saku jubah hitam terbuat dari kulit itu. Lalu menarik keluar isiannya.

"Ini, satu untukmu dan satu untukku.." kata Aurora dengan memberi draco satu koin galeon. Draco meraihnya dan menatap koin itu dengan seksama.

𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang