Sebuah kejutan besar bagi seluruh murid Hogwarts. Di pagi hari yang cukup cerah dengan awan putih di langit. Para murid Hogwarts di kejutkan dengan sebuah surat edaran yang tertulis bahwa profesor Dumbledore telah pergi. Dan kini posisi kepala sekolah telah di gantikan oleh Profesor Dolores Jane Umbridge.
Tak banyak orang yang mengerti mengapa Profesor Dumbledore pergi. Yang jelas bahwa hanya ada dua murid yang tau persisnya apa yang terjadi di ruang kepala sekolah kemarin malam. Yaitu Harry dan juga Marrieta, namun sayang, gadis Ravenclaw itu harus mendekam dalam hospital wing karena jerawat merah yang memenuhi wajahnya.
Harry menceritakan kejadian kemarin malam pada Aurora dan yang lainnya. Ia mengatakan bahwa saat itu posisi anggota DA dalam bahaya. Sehingga Dumbledore mengakui bahwa itu adalah organisasi yang ia buat sendiri. Oleh karena itu dia pergi demi menghindari penjara azkaban oleh fudge dan para Auror.
"Dumbledore akan pergi untuk waktu yang cukup lama." Ucap Ernie keluar dari kelas Herbologi bersama Aurora dan anak-anak Gryffindor.
"Dia akan kembali. Segera." Kata Aurora yakin. Mereka berjalan memasuki aula depan.
"Ku dengar, profesor umbridge tidak dapat memasuki ruang kepala sekolah. Gargoyle itu tidak mengizinkan dia masuk." Ucap Ernie sedikit berbisik-bisik merendahkan suaranya.
"Benarkah ?" Tanya Aurora tersenyum lalu berhenti tepat di depan pintu aula besar. Ernie mengangguk yakin lalu ia menyeringai.
"Aku mendengar itu dari para lukisan di dinding." Ucap Ernie. Aurora tersenyum senang.
"Wanita itu pikir bisa berkhayal duduk di kursi kepala sekolah. Gargoyle saja menolaknya." Ucap Aurora lalu tertawa pelan.
Tanpa di sadari oleh mereka berdua, ternyata pembicaraan mereka di dengar oleh Hermione, Ron dan Harry. Mereka berjalan mendekat pada Aurora dan Ernie. Hingga mereka saling berpandangan.
"Itu bagus." Ucap Ron tersenyum menampakan giginya.
"Wanita sepertinya yang tamak kekuasaan tidak akan----" ucapan Hermione terpotong.
"Lanjutkan lagi, Granger." Ucap seseorang dengan penuh kedengkian, lalu ia datang ke aula depan.
Draco bersama Crabbe dan Goyle yang berdiri bersebelahan di kanan kiri Draco.
"Lanjutkan lagi, maka aku akan memotong poin asrama Gryffindor dan Hufflepuff." Ucap Draco penuh kebanggaan.
Aurora terkejut mendengar ucapan Draco itu. Yang benar saja, dia akan mengurangi poin asrama dari gadisnya sendiri.
"Hanya para guru yang bisa mengurangi poin asrama." Ujar Ernie.
"Dan kami para prefek juga bisa!" Ucap Ron bengis.
"Aku tau itu Raja Weasle." Kata Draco lalu disusul tawa terkikik dari Crabbe dan Goyle.
"Tapi sayang sekali, kami para Regu Penyelidik juga bisa mengurangi poin asrama kalian." Sambung Draco.
"Regu Penyelidik ?." Ucap Aurora.
"Seperti yang kau dengar sayang. Dan Seharusnya kau tidak berdiri disana bersama mereka. Kemari." Ucap Draco lalu dia menarik lengan Aurora hingga mendekat kepada draco. Aurora mendengus kesal.
"Oleh karena itu, aku sebagai Anggota Regu Penyelidik yang mendukung profesor Umbridge dan juga kementerian sendiri. Potong lima poin darimu Granger karena telah mengolok-olok kepala sekolah."
"Lima poin darimu Mcmillan, karena aku tidak menyukai mu. Potong lima poin darimu Potter, karena aku membencimu. Dan potong lima darimu Weasley, karena bajumu tidak kau masukan.... Oh ya, aku hampir lupa, potong lima belas poin darimu Granger, karena kau seorang mudblood." Ucap Draco dengan penuh kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]
Hayran KurguSeorang gadis Informan. Ditugaskan untuk memata-matai pemuda troublemaker, yang tak lain dan tak bukan adalah kekasihnya sendiri. Kesetiaan Aurora pada Orde of Phoenix dan Laskar Dumbledore membuat dirinya menjadi incaran sang pangeran kegelapan. ...