BAB 5 - Slytherin Bedroom

1.1K 47 2
                                    

16+

Dua Minggu kemudian. Tidak ada suatu hal lain yang Aurora sibukkan selain belajar dan juga mengerjakan tugas rumah.

Namun dirinya sedikit beruntung karena profesor McGonagall tidak memberikan Aurora pr sebab dia menjadi satu-satunya murid di kelas yang berhasil mengubah tikusnya menjadi tidak terlihat.

Profesor Umbridge kini semakin menyebalkan dengan sering memberikan detensi kepada para murid hanya karena masalah sepele. Namun Aurora, dia mulai lebih berhati-hati dengan umbridge yang sudah semakin lebih berbahaya. Sementara itu Harry semakin sering langganan mendapat detensi.

Aurora yakin luka Harry akan membekas di punggung tangannya.

"Wanita kejam." Kata Hannah ketika sedang mengobati tangan Zachariah Smith.

"Ku pastikan wanita itu akan menyesal" kata Zachariah berang.

Keesokan harinya adalah hari minggu. Tidak ada pembelajaran hari ini sehingga Aurora bisa meluangkan waktu bersama Draco dan juga teman-teman Hufflepuffnya.

Di sore harinya. Aurora melangkahkan kakinya menuju perpustakaan, berniat untuk meminjam buku, namun langkahnya terhenti ketika Harry, Ron dan juga Hermione mengajak Aurora menuju ke kelas kosong yang telah tak terpakai.

"Kalian tau ?, Perasaanku menjadi tidak tenang apabila setiap kali kalian membawaku ke kelas kosong ini" kata Aurora berdiri didepan ketiga anak Gryffindor itu.

"Maaf, begini Aurora, aku dan Ron memiliki ide untuk memulai langkah kita... Maksudku untuk belajar pertahanan terhadap ilmu Hitam" kata Hermione sementara Ron merasa itu bukan idenya dan menatap Hermione dengan tatapan tidak senang.

"Baiklah itu ideku" sambung Hermione ketika menyadari tatapan Ron.

"Well. Kalau begitu, itu adalah langkah yang bagus" jawab Aurora. Sedangkan Harry merasa tidak suka dengan ide itu.

"Kami telah memutuskan bahwa Harry akan mengajari..." Kata Hermione di sela.

"Kita belum memutuskan Hermione." Kata Harry sedikit meninggikan suaranya.

"Tapi kita sudah membahasnya semalam Harry, dan kau.." ucapan Hermione kembali disela.

"Dan aku belum menyetujuinya!, Kau tidak mengerti. Kalian tidak mengerti." Kata Harry.

"Kalian tau kan aku dianggap anak sinting oleh orang-orang" ujar Harry.

"Tapi lihat sisi bagusnya mate. Siapa yang memecahkan misteri batu bertuah di tahun pertama ?, Membunuh basilisk ?, Dan menghadapi seratus Dementor di tahun ketiga ?" Kata Ron.

"Harry kau bisa mengajari kami. kau pandai dalam Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, kau juga bisa mengeluarkan sihir Patronus dan juga melawan kutukan imperius" kata Hermione meyakinkan Harry.

"Itu tidak semudah yang dilihat!, Semua itu hanya kebetulan dan keberuntungan!, aku tidak pernah tau cara menghadapi dunia luar yang begitu berbeda dengan di sekolah!. Ketika harus bertarung dan juga menyaksikan temanmu terbunuh!. Sementara kalian duduk disana menatap ku yang berdiri dan menyaksikan diggory yang bodoh!" kata Harry dengan suara keras marah.

"Kami tidak menganggap diggory bodoh Harry" kata Hermione matanya berair dan juga dia terkejut dengan ucapan harry.

"Harry... Tenangkan dirimu" Aurora menatap Harry yang tengah emosi. Tatapan mata Harry yang masih marah menatap Aurora cukup tajam dengan rahang mengeras.

"Aku tau ini berat, tapi kau punya kami. Kita disini berada di sisimu. Tentang pertahanan terhadap ilmu hitam, ku pikir itu adalah langkah yang bagus Harry. Kita tidak pernah tau dengan apa yang akan terjadi di masa depan" kata Aurora.

𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang