Perkumpulan Dumbledore Army semakin lebih baik setiap latihan di minggu-minggu berikutnya. Aurora mengingat bagaimana dia mengajari Colin Creveey dalam mantra Perintang. Atau ketika mengajari mantra Reducto hingga teropong curiga hancur berubah menjadi butiran pasir.
Dalam situasi ini Aurora jauh lebih tertekan karena banyaknya Pelajaran yang ia ikuti, belum lagi ia juga ada pelajaran Muggle nya bersama Mrs Peterson.
Dan kini ditambah ia bertugas menjadi informan untuk Dumbledore dan juga tergabung dalam Kelompok DA yang setiap minggunya berlatih secara diam-diam tepat di bawah hidung Umbridge.
Karena jadwalnya yang begitu padat dan juga jadwal latihan DA yang tidak menentu. Aurora mencetuskan idenya untuk membuat Koin-koin emas 'Galleon Palsu' yang berfungsi sebagai penanda dan jadwal latihan rutin.
"Koin ini akan terasa panas ketika jadwal latihan baru muncul, dengan ini kalian tau pasti kapan kita akan memulai latihan" kata Aurora menjelaskan koin emas palsu itu.
Sementara teman-temannya yang lain berkumpul di depan Aurora dengan mendengarkan penuh seksama.
Ron awalnya tersenyum senang penuh harap ketika dirinya melihat sekantung koin emas yang ia kira adalah galleon asli milik Aurora yang akan dibagi bagikan.
"Aku telah me-mantrai koin emas palsu ini dengan mantra Protean, sehingga kalian akan tau jadwal latihan kita ketika Harry mengubah tanggalnya di koin ini" sambung Aurora.
"Tunggu, kau bisa menggunakan mantra Protean ?" Tanya Terry boot.
"Umm, ya..." Jawab Aurora pelan.
"Bukankah itu adalah standar NEWT?" ucap Terry boot.
"Ya, benar..." Jawab Aurora dengan nada merendah.
"Kenapa kau tidak masuk Ravenclaw?, Kau pintar dan sangat cocok di Ravenclaw." Ujar Terry.
"Well...Topi seleksi pernah memikirkan untuk memasukan ku kedalam Ravenclaw, tapi dia memutuskan agar aku di Hufflepuff" jawab Aurora dengan pipinya yang sedikit merah merona dan bibir ranumnya yang tersenyum dengan manis.
"Lagipula, topi seleksi tau yang terbaik untuk kita. Lihat Hermione, dia pintar bahkan lebih pintar dariku..." Ucap Aurora.
"Oh diam lah Aurora." Kata Hermione yang tau betul kalau Aurora tengah berlagak sok merendah.
"....Tapi dia di Gryffindor, bukan di Ravenclaw. Ku pikir Topi seleksi memiliki kriteria yang jauh lebih kompleks daripada sekedar, kecerdasan, Kesetiaan, keberanian atau Ambisi.." sambung Aurora disetujui oleh teman-temannya disana.
"Yeah jelas, topi seleksi tidak begitu patuh akan kriteria tiap asrama bukan.." kata Fred.
"A-aku tidaklah begitu berani sebagai seorang Gryffindor. tapi lihat, aku disini." Kata Neville sedikit terbata-bata dan tidak percaya diri.
"Orang-orang berpikir kalau aku aneh dan bodoh. Tapi aku di Ravenclaw" kata Luna dengan nada yang begitu lambat, lembut dan membosankan.
....
Kini bulan Oktober telah berganti ke bulan November, menyambut hari musim Quidditch yang akan dibuka dengan pertandingan antara Gryffindor dan Slytherin.
Cuaca hari ini hujan deras, air yang sedingin es, angin yang menusuk tubuh begitu menyiksa. Puncak-puncak gunung di sekitar kastil Hogwarts bahkan sudah diselimuti salju.
Para murid Hogwarts kini harus memakai syal dan juga sarung tangan kulit naga mereka, menjaga tubuh agar tetap hangat. Dalam seminggu ini Profesor Snape dan McGonagall tidak memberikan Pr sama sekali, orang-orang semakin bersemangat menyaksikan pertandingan Quidditch kembali setelah setahun yang lalu ditiadakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 : 𝐀𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [𝕯.𝕸]
FanfictionSeorang gadis Informan. Ditugaskan untuk memata-matai pemuda troublemaker, yang tak lain dan tak bukan adalah kekasihnya sendiri. Kesetiaan Aurora pada Orde of Phoenix dan Laskar Dumbledore membuat dirinya menjadi incaran sang pangeran kegelapan. ...