Sudah dua minggu Kim Jisoo dan Kim Seokjin resmi menjadi sepasang kekasih. Setiap memiliki kesempatan, Seokjin maupun Jisoo saling bertukar pesan. Bahkan di malam hari sebelum tidur pun mereka juga berbincang lewat panggilan suara ataupun panggilan video untuk melepas rindu mereka.
Kini Jisoo merutuki dirinya sendiri lantaran telah menugaskan Seokjin di Daegu. Harusnya ia tidak terlalu terbawa emosi ketika melihat CV milik Seokjin. Awalnya Jisoo mengira Seokjin sama sekali tak memiliki perasaan padanya. Oleh karena itu, Jisoo memutuskan untuk memindahkan Seokjin ke Daegu agar ia tak sering bertemu dengan pria itu di kantor. Karena jika bertemu, Jisoo pasti merasakan sakit di dalam hatinya karena merasa cintanya hanya cinta sepihak. Namun kenyataannya berbeda. Kim Seokjin ternyata juga menyimpan rasa untuknya.
Kim Jisoo juga tidak mungkin tiba-tiba menarik kembali Seokjin ke kantor pusat. Mengingat kinerja Seokjin sebagai manajer pengembangan disana cukup bagus. Buktinya, pengunjung di hotel itu naik dua puluh lima persen dalam kurun waktu satu bulan. Dengan mengesampingkan rasa rindunya, Jisoo memutuskan untuk tetap menugaskan Seokjin di Daegu dan menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya itu.
Kim Seokjin bekerja dengan seperti biasanya. Dan hari ini ia bekerja di bagian resepsionis menggantikan pegawai yang ijin cuti selama satu hari. Meski di hotel ini jabatan Seokjin adalah seorang manajer pengembangan, ia tidak pernah segan untuk menggantikan posisi pegawai lainnya yang sedang cuti selama pekerjaannya tidak terlalu banyak. Seperti saat ini, ia bertugas di depan menyapa dan melayani setiap tamu yang datang ke hotel itu.
Sepertinya hari ini banyak tamu yang datang. Seokjin cukup kuwalahan dengan banyaknya pengunjung.
Di siang hari sebelum waktu makan siang, ada seorang tamu yang hendak melakukan check out dari hotel itu. Seokjin menerima kartu akses masuk kamar dari pengunjung itu kemudian pengunjung itu membayar pada Seokjin.
Setelah berterima kasih, pengunjung wanita yang ternyata datang bersama putrinya itu terlihat keluar dari lobi hotel. Dari tempat ia berdiri, Seokjin bisa melihat bahwa wanita dan anak kecil itu naik ke dalam taksi. Seokjin pun tersenyum ketika taksi yang mereka tumpangi sudah menghilang dari jangkauan pandangannya.
Namun selang satu jam kemudian, wanita yang tadi datang bersama putrinya tadi kembali ke hotel itu lagi. Wanita itu menghampiri seorang resepsionis yang sedang bertugas.
"Permisi, saya tadi sudah check out dari hotel ini sekitar satu jam yang lalu bersama putri saya." Ucap wanita itu. "Dan ternyata putri saya baru teringat bahwa boneka teddy bear nya tertinggal di dalam kamar hotel. Bisakah kalian memeriksa apa boneka itu ada di kamar?"
"Berapa nomor kamarnya, Nyonya? Biar saya tanyakan ke cleaning service."
"Kamar nomor 314." Jawab wanita itu.
"Sebentar, saya akan menghubungi pihak clening service. Karena kemungkinan kamarnya sudah dibersihkan."
Sedetik kemudian resepsionis itu berbicara di telpon. Setelah berbicara sekitar dua puluh detik, kemudian resepsionis itu menutup telponnya.
"Maaf, Nyonya.. Pihak cleaning service sudah membersihkan kamar yang tadi anda tempati. Dan mereka juga tidak menemukan boneka disana." Tutur resepsionis itu.
"Bisakah kalian memastikannya lagi?" Pinta wanita itu. "Putri saya tidak akan bisa tidur tanpa boneka itu."
"Maaf, Nyonya.. Tapi kami tidak bisa menemukannya."
"Tolong, Nona.."
"Maafkan kami, Nyonya."
Seokjin yang tadi sudah tidak bertugas di bagian resepsionis, melihat ada sedikit keributan di depan. Kemudian ia menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
FanfictionDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...