"Namjoon?"
Jisoo terkejut ketika mengetahui siapa yang datang ke apartemennya. Pasalnya ini kali pertama bagi Namjoon mengunjungi Jisoo setelah mereka berdua bercerai.
Seokjin yang tidak mengetahui siapa sebenarnya pria yang datang ini, hanya menatap Jisoo dan Namjoon bergantian. Seokjin semakin bingung ketika melihat tatapan kebencian Jisoo pada Namjoon.
Namjoon tersenyum ketika melihat Jisoo. "Apa boleh aku masuk?"
"Untuk apa kau kemari?" Sahut Jisoo ketus. "Aku tidak ada urusan denganmu lagi!"
Setelah mengatakan itu, Jisoo kembali masuk tanpa mempersilakan Namjoon untuk masuk ke dalam apartemennya.
"Jisoo.." Seokjin memanggil pun tak dihiraukan oleh Jisoo. "Ah, masuklah.." Ucap Seokjin pada Namjoon.
Namjoon mengernyitkan dahinya. Ia masih belum tau siapa Seokjin sebenarnya. "Siapa kau?"
Seokjin bingung harus memperkenalkan diri sebagai siapa di hadapan pria ini. Haruskah ia berterus terang bahwa ia adalah kekasih Jisoo?
Namun Jisoo kembali ke depan. "Perkenalkan ini Kim Seokjin. Dia kekasihku." Ucap Jisoo sambil mengalungkan tangannya pada lengan Seokjin memperkenalkan Seokjin di hadapan mantan suaminya itu. "Sayang.. Perkenalkan, ini Kim Namjoon. Mantan suamiku."
Seokjin lantas membolakan kedua netranya setelah mengetahui siapa pria di hadapannya ini. Jika ini adalah mantan suami Jisoo, berarti pria ini adalah putra dari pemilik perusahaan tempat ia bekerja, kan? Begitulah pemikiran Seokjin.
Kemudian Seokjin mengulurkan tangan hendak menjabat tangan Namjoon. "Kim Seokjin."
Namun setelah beberapa saat, Namjoon tak kunjung meraih tangan Seokjin untuk membalas jabatan tangan itu. "Maaf, aku datang di waktu yang tidak tepat. Sepertinya aku mengganggu waktu kalian."
"Ah, tidak juga.." Sahut Seokjin. "Kami baru saja akan makan siang. Apa kau mau bergabung dengan kami? Kebetulan Jisoo masak banyak tadi."
Jisoo menatap tak percaya pada kekasihnya itu. Niat hati ingin mengusir Namjoon secara halus, tapi kenapa Seokjin malah mengajaknya makan bersama?
"Bolehkah?" Tanya Namjoon.
"Tentu." Jawab Seokjin. "Silakan masuk."
Jisoo semakin tak percaya dengan apa yang Seokjin lakukan.
"Apa dia tidak merasa canggung dengan keberadaan mantan suamiku? Kenapa dia santai sekali?" Ucap Jisoo dalam hati.
Namjoon melangkahkan kakinya lebih dulu menuju ke meja makan. Sebenarnya ia enggan untuk menerima ajakan makan siang bersama yang ditawarkan oleh Seokjin, kekasih baru Jisoo. Ada sedikit rasa sesak di dadanya ketika tadi mendengar Jisoo memperkenalkan Seokjin sebagai kekasihnya. Namun Namjoon juga ingin melihat seberapa dekat Jisoo dengan kekasih barunya itu.
Sebelum Seokjin sampai di meja makan, Jisoo lebih dulu menarik Seokjin sedikit menjauh dari Namjoon.
"Apa yang kau lakukan?" Bisik Jisoo pada Seokjin.
"Aku hanya mengajaknya makan siang." Jawab Seokjin sambil berbisik juga.
"Kenapa kau mengajaknya makan bersama? Kau tau, aku sangat membenci pria itu. Kenapa malah kau membuatnya semeja denganku?"
"Jisoo.. Dengarkan aku!" Seokjin kemudian memegang kedua bahu Jisoo. "Tidak baik menyimpan perasaan dendam pada orang lain. Meski kau tidak suka padanya, jangan sampai kau membencinya. Itu akan menjadi bumerang sendiri untukmu."
"Kau belum tau perbuatannya padaku dulu, Seokjin." Dia sudah--"
"Ssstt.." Seokjin segera memotong ucapan Jisoo. "Ayo kita makan dulu. Nanti kita lanjutkan lagi perbincangan kita."
![](https://img.wattpad.com/cover/319144160-288-k155306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
FanfictionDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...