-29- Always Be Mine

478 55 10
                                    

Suara ketukan sepatu heels menggema di sepanjang sebuah koridor yang menuju ke ruangan CEO 'Star Group'. Jisoo yang menerima kabar bahwa sang CEO sedang berada di kantor, memanfaatkan kesempatan kali ini untuk menemui mantan mertuanya itu.

Dengan membawa sebuah map, Jisoo melangkahkan kakinya pasti ke arah ruangan dimana sang mantan mertua berada.

"Apa Sajangnim ada di dalam?" Tanya Jisoo pada sekertaris Nyonya Kim.

"Sajangnim ada di dalam, Isanim.."

Jisoo kembali melangkahkan kakinya. Saat berada di depan pintu, Jisoo mengetuknya terlebih dahulu kemudian menarik kenop pintu dan masuk ke dalam.

"Selamat siang, Sajangnim.." Sapa Jisoo sambil membungkukkan badannya.

"Ah, Jisoo.." Nyonya Kim Mendongak menatap ke arah Jisoo. "Duduklah!"

Nyonya Kim beranjak dari duduknya  menghampiri Jisoo dan menuntun mantan menantunya itu agar duduk di sofa yang ada di ruangannya.

"Apa yang membawamu kesini?" Tanya Nyonya Kim.

"Ini." Jisoo menyodorkan map yang ia bawa tadi pada Nyonya Kim.

"Apa ini?" Nyonya Kim mengambil map tersebut lalu membukanya.

Nyonya Kim membaca isi dari map itu perlahan lalu menatap Jisoo dengan tatapan tak percaya.

"Apa kau bersungguh-sungguh?" Tanya Nyonya Kim yang diberi anggukan oleh Jisoo.

"Apa kau ada masalah dengan pekerjaanmu?" Lanjutnya yang hanya diberi gelengan oleh Jisoo. "Lalu apa yang membuatmu menyerahkan surat pengunduran dirimu padaku?"

"Sebelumnya aku ingin berterima kasih sekali pada, Eommani.." Tutur Jisoo. "Meski aku hanya mantan menantu, tapi kau mau mempercayakan posisi yang sangat penting di perusahaan ini. Bahkan kau rela membuat putramu sendiri kehilangan posisinya dan memberikan posisi itu padaku."

Nyonya Kim sedikit memiringkan kepalanya seakan meminta penjelasan yang lebih dari Jisoo.

"Aku tau, aku ini mantan menantu yang tidak sadar diri." Lanjutnya. "Padahal kau sudah berbaik hati padaku tapi aku menyia-nyiakan kebaikanmu, Eommani.. Maafkan aku."

"Lalu apa yang membuatmu mengundurkan diri?" Selidik Nyonya Kim. "Kau tau, aku sangat bangga padamu karena bisa bekerja dengan baik sebagai Direktur."

"Maaf, Eommani.." Jisoo tak bisa lagi menahan air matanya yang sudah menggenang di pelupuk matanya sedari tadi.

Nyonya Kim beranjak dan mendekat pada Jisoo kemudian memeluknya. "Kau tidak salah, sayang. Katakan, apa yang membuatmu mengundurkan diri? Apa ada yang berbuat jahat padamu? Katakan?"

"Aku hanya ingin hidup tanpa bayang-bayang  'Star Group'." Jawab Jisoo dengan isakan yang masih terdengar.

"Kenapa kau mengatakan hal itu?" Tanya Nyonya Kim lagi. "Apa kau keberatan akan hal itu?"

Jisoo kemudian melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air matanya.

"Eommani.. Kau harus tau, kau adalah orang yang sangat baik. Tapi aku tidak ingin orang lain menilaiku sebagai mantan menantu yang tidak tau diri karena seenaknya saja berkencan dengan pria lain, sedangkan aku sendiri masih bergantung pada perusahaan ini." Jelas Jisoo.

"Siapa yang berani mengatakan hal itu padamu, nak?" Sahut Nyonya Kim. "Sungguh, aku sama sekali tidak keberatan jika nantinya kau akan menikah dengan pria lain. Aku akan menghormati apapun pilihanmu. Karena itu memang hakmu."

Jisoo menggeleng. "Aku tau, kau tidak pernah memaksaku apapun itu. Tapi tolong, Eommani.." Jisoo menjeda ucapannya sejenak sambil mengatur nafasnya. "Tolong ijinkan aku keluar dari perusahaan ini. Aku ingin hidup bebas tanpa ada media atau publik yang selalu saja ingin mengorek tentang kehidupan pribadiku."

Always Be Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang