Sinar matahari berhasil menerobos masuk ke dalam kamar Jisoo. Kini wanita berparas cantik itu berada di rumah orang tuanya.
Waktu kini menunjuk pada pukul sembilan. Jisoo mengerjapkan kedua matanya yang bengkak itu karena semalaman ia menangis. Dan saat berhasil membuka matanya, ia pun kembali menangis karena ia tidak bisa mendampingi Seokjin. Ia tak tau bagaimana kabar kekasihnya itu apakah sudah sadar atau belum.
Kemudian Jisoo segera meraih ponsel yang ada di atas nakas dan mencari kontak seseorang disana.
Kim Jungkook
Jisoo menekan tombol 'panggil' pada layar ponselnya.
Tuutt.. Tuutt.. Tuutt..
Jisoo menghembuskan nafasnya kasar karena hingga dua kali percobaan, panggilannya tak kunjung tersambung.
Namun beberapa detik kemudian ada notifikasi pesan masuk di ponselnya.
Kim Jungkook
Maaf, Noona.. Aku tidak bisa menjawab panggilan darimu. Ada Eomma disini.
Kau tenang saja, hyung sudah sadar dan kondisinya baik-baik saja.Jisoo kini bisa bernafas lega karena Seokjin sudah sadar dan kondisinya juga baik-baik saja. Namun ia kembali sedih mengingat ia tak bisa menemani Seokjin.
"Apa dia tidak mencariku?" Gumam Jisoo.
Sedangkan di tempat lain, Seokjin baru saja tertidur lagi setelah meminum obat. Tiga jam setelah dipindahkan ke ruang rawat inap, Seokjin sadar. Dan hal pertama yang ia tanyakan adalah Jisoo tentunya.
"Eomma.. Kemana Jisoo?" Tanya Seokjin dengan suara sengau.
"Jisoo.." Nyonya Kang terlihat sedang berpikir untuk memberi jawaban yang tepat agar putra sulungnya itu tidak curiga. "Jisoo sudah pulang. Dia istirahat di rumahnya."
Seokjin terlihat kecewa dengan jawaban dari ibunya. Ia pikir Jisoo akan menemaninya hingga ia sadar. Namun ternyata saat ia sadar, ia tidak menemukan presensi Jisoo di dekatnya.
"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Seokjin lagi.
"Jisoo Noona--"
"Dia baik-baik saja." sahut Nyonya Kang memotong ucapan Jungkook. Ia tidak ingin Jungkook mengadu pada kakaknya perihal kondisi Jisoo yang sangat kacau semalam.
Dan kini Jungkook dan ibunya menjaga Seokjin yang sedang tidur.
"Jungkook-ah.." Panggil Nyonya Kang pada putra bungsunya. "Jangan beritahu yang sebenarnya pada kakakmu jika aku melarang Jisoo untuk menemuinya."
"Waeyo?" Tanya Jungkook balik. "Apa Eomma tidak kasihan pada hyung? Nanti hyung pasti akan terus menanyakan Jisoo Noona."
"Eomma tidak suka jika kakakmu berhubungan dengan Jisoo. Apalagi setelah kejadian semalam. Untung saja lukanya tidak serius." Jelas Nyonya Kang. "Padahal aku sudah melarang Jisoo untuk menemui kakakmu, tapi wanita itu tetap saja menemuinya."
"Mwo?" Sahut Jungkook. "Eomma melarang Jisoo Noona bertemu dengan hyung? Apa hyung tau masalah ini?"
"Makanya kau diam saja. Jangan bilang-bilang pada kakakmu."
Jungkook tak habis pikir kenapa ibunya tidak menyukai Jisoo. Meski Jisoo memang seorang janda, tapi setau Jungkook, Jisoo adalah wanita yang baik. Terlebih kakaknya dan Jisoo juga saling mencintai.
Jungkook juga takut kalau-kalau kakaknya tau jika ibunya semalam telah mengusir Jisoo dan melarangnya untuk menemui kakaknya lagi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
أدب الهواةDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...