Tidur Seokjin terusik ketika samar-samar mendengar suara orang muntah dari dalam kamar mandi.
Seokjin pun memposisikan tubuhnya menjadi duduk ketika sadar bahwa istrinya sudah tidak ada lagi di sampingnya. Kemudian ia segera beranjak dari tidurnya dan menuju ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, ia melihat Jisoo yang sedang membasuh mulutnya.
"Kau baik-baik saja, sayang?" Tanya Seokjin khawatir.
Jisoo menggelengkan kepalanya. "Perutku mual sekali."
"Kau tidur saja, aku akan membuatkan sesuatu agar perutmu tidak mual lagi."
Saat Seokjin menuntun Jisoo menuju ke ranjang, Jisoo kembali merasakan mual dengan menutup mulutnya. Jisoo segera berlari ke dalam kamar mandi lagi. Seokjin pun menyusul lalu memijat tengkuk Jisoo.
Setelah membasuh mulutnya, Jisoo pun merasa badannya lemas dan tidak bertenaga. Seokjin yang paham, langsung menggendong istrinya itu dan membawanya ke atas ranjang.
"Apa kau sudah merasa baik-baik saja?" Tanya Seokjin setelah menutup tubuh Jisoo dengan selimut.
Jisoo mengangguk lemah. Ini memang bukan pertama kali ia merasakan morning sickness saat hamil muda. Dulu saat dengan Namjoon, ia juga merasakan hal yang sama seperti saat ini. Meski ia sudah pernah merasakannya, tapi ia masih belum tau bagaimana cara mengantisipasinya rasa lemasnya.
"Sayang.. Jangan buat ibumu kesakitan, ya. Jangan nakal-nakal di dalam sana. Mengerti!" Seokjin berucap sambil mengusap perut istrinya. Jisoo pun terkekeh melihat kelakuan suaminya itu.
"Tunggu disini sebentar. Aku akan membuatkan teh untukmu."
Seokjin hendak melangkahkan kakinya ke dapur, namun Jisoo lebih dulu menahannya. "Kau mau kemana? Jangan tinggalkan aku."
Seokjin kini berjongkok agar wajahnya bisa berhadapan langsung dengan wajah istrinya. "Aku tidak akan kemana-mana. Aku hanya akan ke dapur mambuatkan teh agar perutmu tidak mual lagi, sayang."
Jisoo menggeleng. "Tidak boleh! Setelah itu kau pasti akan ke kantor. Dan meninggalkanku sendirian disini."
"Sayang.. Tapi aku harus ke kantor." Sahut Seokjin.
"Tapi aku tidak mau sendirian di rumah."
***
Dan disinilah kini Jisoo berada. Di rumah kedua orang tuanya. Setelah melewati perdebatan cukup alot dan panjang, akhirnya Jisoo mengijinkan Seokjin untuk pergi bekerja.
Sebelum ke kantor, Seokjin lebih dulu mengantar istrinya itu ke rumah orang tuanya. Karena Jisoo tadi mengatakan jika ia tidak ingin sendirian.
"Kau harus pulang tepat waktu, Oppa." Titah Jisoo sebelum suaminya berangkat ke kantor.
"Iya, sayang.. Aku akan pulang cepat hari ini."
Sebenarnya Seokjin tak tega meninggalkan Jisoo begitu saja. Tapi ia juga harus bertanggung jawab atas pekerjaannya. Apalagi hari ini ia akan ada rapat bulanan dengan atasannya. Yang itu artinya ia tidak boleh melewatkan rapat itu. Dan menitipkan Jisoo di rumah orang tuanya. Setidaknya disana Jisoo tidak sendirian.
***
Jungkook keluar dari kamarnya dan terlihat sudah rapi dengan setelannya untuk pergi bekerja.
"Sarapanmu sudah siap, nak." Ucap Nyonya Kang sambil memotong kimbab.
"Wah, hari ini Eomma masak banyak?" Ucap Jungkook sambil mengambil sepotong kimbab dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
FanfictionDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...