Tahun 2019
Setelah mengelilingi beberapa tempat yang indah di Swiss, Jisoo kini kembali ke ibukota Swiss. Sisa dua harinya di negara ini ia habiskan di Bern. Sedangkan Seokjin sudah kembali ke tempat tinggalnya disini karena masa kerjanya bersama Jisoo sebagai pemandu wisata telah habis. Dan lagipula Seokjin masih ada urusan lain yang tidak bisa ia tinggalkan. Namun Seokjin sudah berjanji kepada Jisoo untuk mengantarkannya ke bandara sekaligus sebagai salam perpisahan mereka.
Beberapa hari berpetualang membuat Jisoo cukup kelelahan. Dan malam ini ia memutuskan untuk beristirahat di hotel. Esok hari ia akan kembali menjelajahi kota yang merupakan ibukota dari negara ini.
Sudah sejak jam enam sore tadi Jisoo tidur. Ia pikir ia akan bisa tidur hingga esok hari. Namun ternyata pukul sembilan malam ia terbangun dan tak bisa memejamkan matanya lagi.
Jisoo yang merasa bosan karena hanya di kamar, akhirnya ia memutuskan keluar dari kamar hotel dan berjalan-jalan sebentar menhirup udara segar di sekitaran hotel tempat ia menginap.
Dan kakinya berhenti di sebuah klub malam yang cukup menarik perhatiannya. Sebenarnya Jisoo bukan tipe wanita yang suka dengan kehidupan malam. Pergi ke sebuah klub malam pun jarang ia lakukan. Jisoo hanya pergi ke klub malam jika ada teman dekatnya yang mengundang.
Entah ide darimana malam ini Jisoo ingin mencoba menikmati malam di klub ini. Namun tidak ada salahnya untuk mencobanya, kan?
"Ayo kita coba bersenang-senang disini sebelum kau kembali ke tempat asalmu, Kim Jisoo." Gumam Jisoo.
Jisoo masuk ke dalam dan disana sudah terdengar suara hentakan musik yang memekakkan telinga. Jisoo memilih duduk di kursi yang berada di pojok ruangan agar tidak terlalu bersinggungan dengan orang-orang.
Setelah seorang pelayan menyajikan segelas minuman pesanannya, Jisoo mengangguk-anggukkan kepalanya menikmati alunan musik yang dimainkan oleh DJ di depan sana.
Beberapa saat ia berada disana, datang dua orang pria menghampiri Jisoo yang duduk sendirian. Jisoo mendengar kedua pria itu berbicara menggunakan bahasa yang sama sekali tidak ia pahami.
"Excuse me, can you speak in english, please? I can't understand what you're talking about." Ucap Jisoo yang membuat kedua pria itu menyunggingkam senyum miring pada bibir mereka.
Kedua pria itu masih saja berbicara dengan bahasa mereka. Sejenak Jisoo mengabaikan keduanya sebelum tangan Jisoo ditarik oleh keduanya.
"Hey, what will you do?" Ucap Jisoo yang merasa kesakitan ketika tangannya ditarik oleh salah satu dari pria itu. "You hurt me!"
Kedua pria itu seakan tak menghiraukan ocehan Jisoo dan tetap membawanya naik ke atas.
"Yaakk.. Apa yang kau lakukan?" Jisoo mencoba menarik tangannya dari genggaman pria itu. "Somebody please help me!" Jisoo berteriak namun sayang semua orang disana sepertinya tuli tak mendengar teriakannya.
Hingga akhirnya Jisoo dan kedua pria itu tiba di depan pintu. Jisoo masih mencoba memberontak namun genggaman pria itu sangatlah kuat.
Sedangkan di sisi lain, Seokjin turun dari sebuah taksi setelah membayar pada supir taksi. Ia masuk ke dalam sebuah klub yang tadi sempat Jisoo beritahukan lewat pesan singkat.
Setelah berada di dalam klub itu, Seokjin mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu, namun ia tak menemukan sosok Jisoo disana. Namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Ponsel Jisoo tergeletak di atas meja. Namun kemana pemiliknya berada?
Seokjin menanyakan pada orang disana tentang keberadaan Jisoo.
"Permisi, apa anda melihat seorang wanita asia berambut panjang datang kesini?" Tanya Seokjin berbicara dengan bahasa Jerman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
FanfictionDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...