Setelah sarapan di rumah orang tua Jisoo, kini Seokjin sedang menemani kekasihnya itu berbelanja bulanan di sebuah supermarket yang letaknya tak jauh dari apartemen Jisoo. Wajahnya sudah terlihat segar tak pucat lagi. Bahkan ia juga merasakan bahwa tubuhnya sudah sehat kembali.
Ini semua berkat perawatan yang Jisoo berikan semalam.
Jisoo memilih barang-barang belanjaan yang ia butuhkan sedangkan Seokjin mendorong troli belanjaannya.
Dari kejauhan mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sangat serasi. Sang wanita yang cantik dan sang pria yang sangat tampan.
Sejenak Jisoo melupakan permasalahan hubungannya dengan Seokjin.
"Sayang.." Panggil Seokjin sambil mendorong troli mengekor pada Jisoo.
"Hmm.." Jisoo menyahut sambil memilih barang yang ia butuhkan.
"Apa kau mencintaiku?"
Saat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Seokjin itu, Jisoo lantas berhenti lalu menatap Seokjin.
"Kenapa kau menanyakan hal yang kau sudah tau jawabannya?" Jisoo malah menjawabnya dengan pertanyaan. Lalu membalikkan badannya kembali berjalan.
"Aku hanya ingin memastikannya saja." Jawab Seokjin. "Ayolah jawab pertanyaanku, sayang.. Apa kau mencintaiku?"
Jisoo kembali menghentikan langkahnya kemudian berjalan mendekat ke arah Seokjin. Saat Jisoo sudah berdiri tepat di samping Seokjin, ia berjinjit kemudian mengecup sekilas bibir tebal kekasihnya itu.
Seokjin membolakan kedua netranya terkejut dengan kecupan yang dilakukan oleh Jisoo di tempat umum.
"Sudah tau jawabannya, kan?" Ucap Jisoo kemudian ia melangkahkan kaki melanjutkan kegiatannya memilih belanjaan.
Sejenak Seokjin mematung. Ia tidak menyangka Jisoo berani menciumnya di tempat umum. Ia menengok ke arah kiri dan kanan memastikan jika tidak ada orang yang melihat Jisoo yang menciumnya. Beruntung saja disana tidak ada siapapun kecuali mereka berdua.
"Aku jadi yakin akan melakukan itu nanti." Ucap Seokjin setelah berhasil menyusul Jisoo yang sudah berjalan lebih dulu tadi.
"Memangnya apa yang akan kau lakukan?" Tanya Jisoo tanpa mengalihkan pandangannya pada barang yang hendak ia beli.
"Kau lihat saja nanti saat di apartemenmu." Jawab Seokjin sambil tersenyum lebar.
"Jangan berbuat macam-macam!"
"Tidak akan. Aku hanya akan berbuat satu macam padamu."
Jisoo hendak menyahut ucapan Seokjin, namun lebih dulu ponsel Seokjin berdering hingga ia mengurungkan niatnya untuk kembali bersuara.
"Halo, Eomma."
Mendengar Seokjin menyebutkan nama ibunya membuat Jisoo menegang karena lagi-lagi ia tak mengindahkan larangan Nyonya Kang untuk menjauh dari Seokjin.
"................"
"Aku sedang bersama temanku. Semalam aku menginap di rumahnya."
"................."
"Aku akan pulang besok."
Jisoo mengernyit ketika mendengar Seokjin berkata pada ibunya bahwa ia akan pulang besok. Apa itu artinya Seokjin akan menginap di tempatnya?
"Baik, Eomma.. Sampai jumpa besok."
Setelahnya Seokjin memutuskan panggilannya, lalu memasukkan ponsel ke dalam saku jaketnya.
"Kau sudah selesai belanja?" Tanya Seokjin.
"Belum, masih ada beberapa yang ingin kubeli."
"Boleh kan aku menginap di apartemenmu?" Tanya Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
Fiksi PenggemarDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...