-21- Always Be Mine

461 61 13
                                    

Seokjin dan Jisoo kini sedang berada di sebuah toko perlengkapan anak. Mereka kesini bukan tanpa alasan. Mereka mendatangi toko perlengkapan anak membeli kado untuk Min Ara putri dari Min Yoongi dan Kim Namra.

Ulang tahun Min Ara yang pertama akan digelar besok di kediaman Nyonya Kim Byeol. Dan rencananya Jisoo akan datang bersama Seokjin.

Awalnya Seokjin menolak untuk datang ke acara itu bersama Jisoo karena perayaan ulang tahunnya diadakan di rumah mantan mertua Jisoo yang notabene adalah pemilik perusahaan tempat ia bekerja. Lagipula ia juga masih minder jika harus bersanding dengan Jisoo di sebuah acara. Ia hanyalah seorang manajer sedangkan Jisoo adalah seorang Direktur.

Namun setelah Jisoo membujuknya, akhirnya ia mau datang ke acara itu besok. Dan rencanamya Jisoo akan mengenalkan Seokjin pada mantan mertua dan mantan kakak iparnya sebagai kekasihnya.

Jisoo terlihat sedang melihat mainan di toko tersebut. Sedangkan Seokjin hanya mengikutinya di belakang.

"Apa kau benar-benar yakin mengajakku datang ke acara itu?" Tanya Seokjin.

Jisoo yang tadinya sibuk melihat-lihat mainan, kini menoleh ke arah Seokjin. "Sudah berapa kali kau menanyakan hal itu padaku?"

Seokjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Bukan begitu. Hanya saja jika kau mengajakku kesana itu artinya akan ada banyak orang yang mengetahui tentang hubungan kita."

"Memang itu yang aku inginkan." Sahut Jisoo. "Bahkan aku ingin memberitahu pada seluruh dunia jika Kim Seokjin adalah milikku seorang. Dan tidak ada yang boleh merebutnya dariku."

"Tidak akan ada yang merebutku darimu, Jisoo."

Jisoo menggeleng cepat. "Ada."

"Siapa?"

"Mantan terindahmu."

Seokjin mendengus kesal. "Sudah kubilang, aku sudah tidak memiliki perasaan apapun dengannya."

"Tapi dia masih memiliki perasaan padamu. Asal kau tau!" Sahut Jisoo lagi. "Aku bahkan benci caranya menatapmu."

Seokjin mencubit pipi kiri Jisoo. Karena baginya Jisoo sangat menggemaskan ketika sedang cemburu. "Hey, sudah kubilang.. Jangan mudah untuk membenci seseorang, sayang."

"Apa aku tidak boleh membenci orang yang hendak merebut kekasihku?"

"Ah, sudahlah!" Sahut Seokjin. "Jangan bahas dia lagi. Yang harus kau tau adalah AKU SANGAT MENCINTAIMU!!" Seokjin memberi tekanan saat dia mengatakan kalimat yang terakhir.

Jisoo lantas tersenyum ketika mendengar kalimat terakhir dari kekasihnya itu. "Terima kasih, Seokjin Oppa."

"Mwoya?" Sahut Seokjin tak percaya. Pasalnya Jisoo belum pernah memanggil Seokjin dengan sebutan 'Oppa'.

"Wae? Kau tidak suka?"

Seokjin kemudian menangkup kedua pipi Jisoo kemudian mengecup bibirnya sekilas. "Sangat suka."

Keduanya sama-sama tersenyum. Setelah itu mereka melanjutkan acara mencari kado untuk Min Ara.

Beberapa saat Jisoo dan Seokjin berada di toko itu, Jisoo berhenti di stand yang menyediakan perlengkapan bayi new born.

Ketika Jisoo berada disana, ia jadi teringat pada calon bayinya yang tidak pernah bisa ia lahirkan. Kedua matanya mendadak panas dan berair ketika Jisoo mengambil sepasang baju bayi. Tanpa ia sadari ia mengusap perutnya dan air matanya pun sudah meluncur begitu saja.

Seokjin dari kejauhan melihat Jisoo yang termenung ketika mengambil baju bayi. Kemudian pria berbahu lebar itu menghampiri kekasihnya.

"Sudah?" Ucapnya sambil merangkul pinggang Jisoo. "Apa ada yang ingin kau beli lagi?"

Always Be Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang