Pagi-pagi sekali Seokjin sudah berada di tengah-tengah kemacetan lalu lintas yang ada di pusat kota Seoul. Awalnya niat Seokjin memilih berangkat ke Seoul saat fajar tadi agar tidak terjebak kemacetan. Namun kini ia sudah dihadapkan oleh jalanan yang padat.
Setelah berkendara lebih dari tiga jam, akhirnya Seokjin sampai di kantor pusat 'Star Group'. Setelah memakirkan mobil hotel yang ia kendarai dari Daegu ke basement gedung, ia lebih dulu memilih toilet sebagai tujuan pertamanya. Selain untuk buang air kecil, Seokjin juga harus merapikan penampilannya. Karena selain bertemu dengan Nyonya Kim Byeol, ia juga akan bertemu dengan kekasihnya, Kim Jisoo. Ia harus tampil tampan di hadapan kekasihnya.
Setelah menyelesaikan urusannya di toilet, Seokjin melangkahkan kakinya menuju ke lift yang akan membawanya ke lantai paling atas di gedung ini yaitu ruangan Pimpinan 'Star Group'.
Setelah pintu lift terbuka, Seokjin langsung keluar dan menuju ke meja sekertaris Pimpinan.
"Apa Kim Sajangnim ada di dalam?" Tanya Seokjin pada sekertaris itu.
"Oh, Manajer Kim.. Anda sudah datang?" Sambut sekertaris itu. "Mari silakan masuk, Kim Sajangnim sudah menunggu anda."
Sekertaris itu kemudian beranjak dari duduknya dan menuntun Seokjin menuju ke ruangan Pimpinan.
Setelah mengetuk tiga kali, sekertaris itu membuka pintu dan mempersilakan Seokjin untuk masuk ke dalam.
Setelah masuk ke dalam ruangan itu, Seokjin bisa melihat ada dua wanita yang sudah duduk di kursi di ruangan itu, Nyonya Kim Byeol dan tentu saja kekasihnya yang sudah lama ia rindukan.
Seokjin membungkukkan badannya di hadapan Nyonya Kim.
"Selamat siang, Kim Sajangnim." Sapa Seokjin. "Kim Seokjin imnida. Saya Manajer pengembangan hotel di Daegu."
"Silakan duduk, Kim Seokjin-ssi." Ucap Nyonya Kim.
Jisoo yang sedari tadi memperhatikan Seokjin hanya bisa tersenyum. Padahal dalam hatinya ia ingin sekali berlari menghampiri dan memeluk kekasihnya itu karena sudah lebih dari tiga minggu tidak bertemu.
"Ternyata kau lebih tampan jika dilihat secara langsung." Ucap Nyonya Kim. "Apa kau sudah menikah, Kim Seokjin-ssi?"
Seokjin menggelengkan kepalanya. "Belum, Sajangnim."
"Sayang sekali putriku Kim Namra sudah menikah. Jika saja aku memiliki satu putri lagi, aku pasti akan menjodohkannya denganmu."
Seokjin melirik ke arah Jisoo setelah mendengar ucapan dari Nyonya Kim Byeol ini. Ia tidak ingin kekasihnya itu cemburu nantinya.
"Ah, apa kau kujodohkan dengan Jisoo saja?" Imbuh Nyonya Kim.
"Mwo?" Sahut Jisoo. "Sajangnim.."
Nyonya Kim terkekeh melihat ekspresi Jisoo. Sedangkan Seokjin hanya mengulum bibirnya menahan senyuman yang mendesak keluar dari bibirnya.
"Kenapa pipimu jadi merah, sayang?" Tanya Nyonya Kim ketika melihat pipi mantan menantunya itu menjadi merah.
Jisoo refleks memegang kedua pipinya. Ia bisa merasakan bahwa pipinya memanas hanya karena godaan sang mantan mertua.
Disaja Seokjin bisa melihat kedekatan antara Jisoo dengan mantan mertuanya itu. Jadi benar apa yang para pegawai disini bilang bahwa Jisoo memang dekat dengan Nyonya Kim yang notabene adalah mantan mertuanya.
"Maaf.. Maaf.." Nyonya Kim kembali mengontrol mimik wajahnya yang sedari tadi terkekeh karena berhasil menggoda Jisoo. "Maaf, Kim Seokjin-ssi.. Kita akan mulai membicarakan perihal tujuanku memanggilmu kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
FanfictionDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...