Dulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam.
Dan kini takdir mempertemukan mer...
Warning 🔞 Mohon maaf bagi readers yg masih dibawah umur mohon diskip aja ya.. Harap bijak dalam memilih bacaan Thank you.. Sebelum baca klik bintang dulu..
Setelah pemberkatan di gereja tadi, ayah Jisoo mengajak semua orang yang datang di acara itu ke sebuah restoran yang terdapat di sebuah hotel berbintang yang sebelumnya sudah dipesan khusus untuk merayakan hari pernikahan putri semata wayangnya.
Memang hanya perayaan sederhana sesuai permintaan kedua mempelai. Hanya makan malam keluarga.
Mereka berenam menikmati makan malam sambil berbincang dan sesekali diselingi oleh canda tawa.
"Sayang.."
Jisoo seketika menoleh ketika panggilan ayahnya yang ditujukan untuknya.
"Aku sudah memesan sebuah kamar di hotel ini dua malam untuk kalian berdua." Tuan Kim menyodorkan sebuah kartu akses masuk kamar pada Jisoo. "Ini salah satu hadiah dari kami untuk kalian."
Jisoo mengernyit ketika mendengar 'salah satu hadiah dari kami'. Itu artinya masih ada hadiah lain untuknya, bukan?
"Nikmati malam pertama kalian di hotel ini, sayang." Nyonya Song ikut menimpali sambil mengedipkan sebelah matanya kemudian mendekat ke arah Jisoo sambil berbisik. "Kami juga sudah memesan layanan pengantin baru pada pihak hotel."
Seketika pipi Jisoo menjadi merah mendengar ucapan ibunya itu. "Eomma.."
"Terima kasih, Eommanim.. Aboeji.." Sahut Seokjin. "Kami pasti akan menikmati malam pertama kami di hotel yang sudah kalian pesan." Seokjin kemudian menoleh ke arah Jisoo sambil menggenggam tangan istrinya itu.
"Hyung.. Noona.. Cepat beri aku keponakan yang lucu, ya.."
Cuitan dari Jungkook itu pun membuat kelima orang yang ikut juga makan malam disana tertawa.
"Kau jangan khawatir, Jungkook-ah.." Sahut Seokjin. "Setelah ini kau pasti akan segera mendengar kabar jika istriku hamil."
Jisoo langsung memicingkan kedua matanya sebagai respon atas ucapan suaminya itu. Dan lagi-lagi mereka pun tertawa bersamaan.
"Oppa.. Eonni.. Selamat atas pernikahan kalian." Lisa ikut memberi selamat pada pengantin baru itu. "Semoga kalian bahagia selalu."
"Terima kasih, Lisa." Ucap Seokjin. "Terima kasih karena kau telah membantu kami mempersiapkan pernikahan sederhana kami ini."
"Aku janji akan membantumu saat kau menikah dengan Jungkook nanti." Jisoo pun ikut menimpali.
"Itu masih lama, Eonni.." Lisa menyahut dengan pipi merahnya. "Aku bahkan belum terpikir untuk menikah. Aku masih ingin mengembangkan karirku."
"Jungkook.. Jaga Lisa dengan baik, ya." Kini Jisoo menasehati Jungkook. "Jangan buat dia menangis, kau mengerti?"
"Kau tenang saja, Noona.. Aku tidak akan pernah mengecewakan Lisa. Ya kan, sayang." Jungkook pun mengedipkan sebelah matanya ketika menatap Lisa yang diberi tatapan sinis oleh Lisa.
Makan malam mereka pun berjalan dengan hangat. Banyak obrolan yang mereka lakukan di meja itu. Hingga tak mereka sadari waktu pun berlalu begitu saja.
Kedua orang tua Jisoo, Jungkook, dan Lisa kini sudah pulang meninggalkan Seokjin dan Jisoo di kamar hotel yang telah disiapkan oleh kedua orang tua Jisoo.
Saat masuk ke dalam kamar hotel, Seokjin dan Jisoo cukup terkejut dengan suasana kamar mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.