Bonus Chapter 2

672 63 10
                                    

Warning 🔞
Buat readers di bawah umur mohon diskip
Bijak dalam memilih bacaan ya
Sebelumnya klik bintang dulu
Thank you.. happy reading..

Seokjin dan Jisoo sudah jauh-jauh hari merencanakan bulan madu mereka yang terlambat. Dan tujuan mereka kali ini adalah ke negara Swiss. Tempat dimana Seokjin dan Jisoo menghabiskan waktu kurang lebih selama satu minggu beberapa tahun yang lalu yang membuat keduanya saling jatuh cinta hingga sekarang.

Meski sudah hampir lima tahu menikah hingga dikaruniai dua buah hati, tak menyulutkan keinginan Kim Seokjin untuk mengajak istrinya berbulan madu berdua. Ya, hanya berdua tanpa ada gangguan dari Yoonseon dan Miseon.

Mereka berencana menitipkan Yoonseon dan Miseon pada orang tua mereka selama kurang lebih satu minggu.

Semua rencana sudah mereka persiapkan matang-matang. Dari persediaan susu dan popok untuk Miseon hingga persediaan makanan ringan kesukaan Yoonseon.

Namun rencana hanya tinggallah rencana.

Niat awal berbulan madu hanya berdua saja, namun kini mereka datang ke negara Swiss berempat.

Bukan hanya Seokjin dan Jisoo yang berangkat ke Swiss untuk berbulan madu. Namun Yoonseon dan Miseon pun turut serta dalam bulan madu yang terlambat bagi orang tua mereka.

"Satu minggu itu cukup lama, Oppa."

"Tapi aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja denganmu, sayang."

"Kita sudah memiliki dua anak, Oppa. Jadi wajar saja jika mereka ikut juga."

"Nanti kita tidak bisa berbulan madu jika mereka ikut."

"Kalau begitu kau menikah saja dengan wanita yang belum memiliki anak. Pasti kau bisa berbulan madu dengannya hanya berdua saja sepuasnya."

Seokjin langsung membolakan kedua ketika istrinya mengatakan hal yang sangat konyol itu.

"Kenapa kau berkata seperti itu, sayang?"

"Lagipula kau ini apa tidak kasihan pada mereka? Ayah dan ibunya enak-enak berlibur sedangkan mereka dititipkan di rumah kakek dan neneknya."

"Kita tidak hanya berlibur, sayang. Kita berbulan madu sekaligus membuatkan adik untuk Yoonseon dan Miseon." Seokjin berucap sambil mengedipkan sebelah matanya.

Namun setelah mengucapkan hal itu, satu pukulan melayang pada bahu Seokjin.

Bugh..

"Kenapa kau memukulku, sayang?" Seokjin tak terima bahunya dipukul oleh sang istri karena ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

"Kau ingin memiliki anak lagi?" Sahut Jisoo.

Seokjin mengangguk sambil tersenyum penuh arti.

"Kalau begitu kau hamil saja sendiri." Sungut Jisoo.

"Mana bisa, sayang? Oh, Ayolah, sayang.. Satu lagi, ya?" Rengek Seokjin. "Satu lagi, perempuan."

Jisoo menatap sinis pada Seokjin. "Kalau kau yang hamil, mau punya anak berapa pun aku tak masalah."

Jisoo meninggalkan Seokjin begitu saja. Kemudian ia masuk ke dalam kamar.

Selang beberapa detik kemudian, Jisoo kembali melongokkan kepalanya di pintu yang hanya ia buka setengah saja.

"Jangan lupa pesankan tiket pesawat untuk Yoonseon dan Minseon. Jika tidak mau, tidak usah pergi sekalian saja." Setelah mengucapkan itu, Jisoo kembali menutup pintu kamar.

Seokjin mengacak kasar rambutnya. Rencana berbulan madu berdua saja dengan istrinya musnah sudah.

"Kalau anak-anak ikut juga, itu namanya bukan bulan madu tapi berlibur." Gumam Seokjin dengan penuh kesal.

Always Be Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang