Sepulang kerja, Jungkook menjemput Lisa. Tadi siang Seokjin memberi kabar kepada Jungkook bahwa Jisoo masuk rumah sakit dan tak lupa Seokjin juga memberi kabar bahwa kini Jisoo tengah mengandung.
Tentu saja Jungkook sangat antusias karena sebentar lagi akan memiliki keponakan.
"Sebentar lagi aku akan memiliki mainan baru."
Begitu kata Jungkook pada Seokjin di telpon tadi. Tentu saja ayahnya protes karena calon bayinya akan dijadikan mainan baru oleh adiknya itu.
Kini Jungkook dan Lisa sudah tiba di rumah sakit. Jungkook langsung mencari ruangan dimana kakak iparnya itu dirawat.
Setelah menemukan ruangannya, Jungkook masuk ke dalam bersama Lisa. Di dalam ruangan itu ada ibu Jisoo yang menjaga. Sedangkan Seokjin bekerja.
"Halo, kakak ipar.." Sapa Jungkook setelah masuk ke dalam ruang rawat Jisoo, kemudian ia beralih pada ibu Jisoo dan membungkukkan badannya. "Halo, Nyonya Song."
Lisa pun juga ikut memberi salam pada ibu Jisoo sambil membungkukkan badannya. "Halo, Nyonya.."
"Ah, kalian datang." Ucap Nyonya Song. "Ayo duduk."
Lisa dan Jungkook lebih memilih untuk berdiri di samping brankar Jisoo.
"Bagaimana keadaanmu, Noona?"
"Aku baik-baik saja, Jungkook."
"Eonni.. Aku dengar dari Seokjin Oppa jika kau hamil." Sahut Lisa. "Apa itu benar?"
Jisoo mengangguk dengan senyum yang menghias bibirnya.
"Wahh.. Selamat, Eonni.. Semoga kehamilanmu lancar hingga persalinan nanti." Ucap Lisa dengan semangat.
"Aku tidak sabar ingin segera menggendong keponakanku." Sahut Jungkook tak kalah antusias. "Ah, Noona.. Kenapa hyung tidak ada disini? Istrinya sedang dirawat di rumah sakit, tapi kenapa dia tidak menemanimu?"
"Aku juga harus bekerja, Jungkook-ah." Sahut Seokjin yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat itu. "Jika aku sering ijin, bisa-bisa aku dipecat dari pekerjaanku."
"Oppa.. Kau sudah datang?" Jisoo kemudian merentangkan kedua tangannya memberi isyarat pada Seokjin agar memeluknya. Tentu saja dengan senang hati Seokjin segera memeluk istri tercintanya itu.
"Bagaimana keadaanmu, sayang? Bagaimana juga kabar Baby Kim?" Tanya Seokjin sambil mengusap perut Jisoo yang masih rata.
Jisoo pun meletakkan tangannya pada tangan Seokjin yang mengusap perutnya. "Dia baik-baik saja. Hanya saja dia merindukan ayahnya."
"Apa baby Kim rindu Appa?" Seokjin menundukkan kepalanya seakan sedang berbicara pada janin yang usianya masih tiga minggu itu.
"Lisa.. Nyonya Song.. Sepertinya dunia ini hanya milik mereka berdua. Kita tidak dianggap ada disini."
Seokjin, Jisoo, Lisa, dan Nyonya Song tertawa bersamaan mendengar celetukan Jungkook.
"Maafkan kami, Jungkook.. Bayiku hanya merindukan ayahnya." Sahut Jisoo.
"Yang rindu itu ibunya, Noona." Elak Jungkook. "Mana ada bayi yang masih di dalam perut sudah bisa merasakan rindu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
Fiksi PenggemarDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...