-39- Always Be Mine

735 64 20
                                    

Warning 🔞
Masih melanjutkan yang kemarin ya 🌚
Buat reades di bawah umur mohon diskip aja..
Bijak dalam memilih bacaan ya gaes..
Thanks..
Sebelum baca jangan lupa klik bintangnya




Kini pemandangan pertamanya ketika Jisoo membuka mata saat bangun tidur di pagi hari adalah wajah tampan suaminya. Memang ia sudah pernah melihat muka bantal Seokjin sebelumnya. Namun kali ini berbeda. Mereka kini sudah resmi menjadi sepasang suami-istri. Mulai kini dan ke depannya nanti, wajah inilah yang akan ia nikmati setiap saat.

Jisoo masih belum beranjak dari tidurnya. Ia masih menikmati pahatan sempurna dari sang pencipta. Ia masih tak percaya jika dirinya kini sudah menjadi istri dari seorang Kim Seokjin, cinta pertamanya.

Memori Jisoo kini mengingat kembali tujuh tahun yang lalu ketika ia pertama kali bertemu dengan Seokjin di sebuah toserba.

Saat itu ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas di tahun akhir. Mereka berdua bertemu saat Seokjin bekerja sebagai kasir di toserba itu.

Jisoo pun tersenyum ketika mengingat setiap hari ia pergi berbelanja ke toserba itu demi bisa melihat Seokjin. Namun sayang, hanya beberapa hari saja ia bisa menikmati wajah tampan Seokjin saat itu. Karena mendadak Seokjin berhenti bekerja disana.

Hingga di tahun 2019 saat Jisoo berlibur ke Swiss, ia dipertemukan lagi oleh Seokjin sebagai tour guide nya disana. Disanalah rasa cinta mereka mulai tumbuh dan mereka tak mampu untuk mengungkapkannya. Dan lebih memilih untuk memendam perasaan masing-masing

Mungkin karena memang mereka berdua sudah ditakdirkan bersama. Sebab setelah perceraian Jisoo dengan Kim Namjoon, Jisoo dan Seokjin kembali dipertemukan dengan status yang berbeda. Status yang membuat Nyonya Kang, ibu Kim Seokjin tak merestui hubungan keduanya.

Namun meski tak mendapatkan restu dari sang ibu, Seokjin pun tetap nekat menikahi Jisoo.

Kini telunjuk Jisoo mulai menelusuri wajah Seokjin. Dari kening, mata, hidung, hingga bibir tebal milik suaminya.

"Aku sungguh tak percaya, bagaimana bisa Tuhan membuat wajahmu begitu sempurna. Aku sebagai wanita pun iri dengan wajahmu ini." Gumam Jisoo yang ia akhiri dengan memberi sebuah kecupan di bibir suaminya.

Tidur Seokjin pun terusik ketika ia merasakan benda kenyal menempel pada bibir tebalnya. Perlahan Seokjin membuka kedua netra kemudian mengerjapkannya menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya.

"Kau sudah bangun?" Tanya Seokjin dengan suara seraknya.

"Good morning, my hubby.."

Seokjin pun tersenyum mendengar Jisoo memanggilnya dengan sebutan 'hubby'.

"Good morning.." Balas Seokjin. "Apa tidurmu nyenyak?"

Jisoo pun mengangguk sebagai jawabannya. Kemudian Seokjin membawa Jisoo kembali ke dalam dekapannya.

"Semalam kenapa kau nakal sekali, sayang?"

Jisoo tak menjawabnya karena malu. Dan bisa dilihat pipi Jisoo sudah merah seperti tomat.

Beberapa saat hanya hening. Namun Jisoo bisa merasakan bagian bawah tubuh Seokjin yang mengeras.

Jisoo pun mendongak menatap wajah sang suami yang masih memejamkan mata. "Milikmu kenapa?"

Ternyata Seokjin menutup kedua matanya hanya untuk menahan nafsunya ketika tak sengaja melihat belahan dada Jisoo yang tak sepenuhnya tertutupi oleh selimut.

"Sayang.." Seokjin memanggil istrinya.

"Hmm.."

"Morning sex sepertinya tidak buruk."

Always Be Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang