Suasana siang di sebuah hotel terlihat cukup ramai di meja resepsionis. Meski hari ini bukanlah akhir pekan, namun pengunjung yang datang untuk menginap cukup banyak. Membuat para pegawai disana cukup sibuk dibuatnya.
Di antara banyak pengunjung yang datang, ada dua orang pengunjung berjenis kelamin pria itu menghampiri meja resepsionis. Jika dilihat dari penampilan mereka, pria-pria ini terlihat seperti seorang jurnalis. Karena salah satu di antara mereka ada yang membawa kamera yang ia genggam pada salah satu tangannya.
"Selamat siang." Sapa resepsionis pada pria itu. "Ada yang bisa kami bantu?"
"Saya Jung Hoseok dari majalah Come and Go." Jawab pria itu. "Saya ingin bertemu dengan Kim Seokjin. Salah satu pegawai disini."
"Anda ingin bertemu dengan Manajer Kim?" Tanya resepsionis itu.
"Ya, bisakah kami menemuinya?" Ucap pria itu lagi.
"Tunggu sebentar, saya akan memanggil Manajer Kim."
Kemudian resepsionis itu berbicara di telpon dengan seseorang. Setelahnya ia kembali menutup telponnya. "Maaf, Manajer Kim sedang rapat. Mungkin sebentar lagi selesai. Jika anda berkenan, anda bisa menunggunya di lobi. Saya sudah mengatakan ada tamu untuknya."
"Baiklah, saya akan menunggunya di lobi."
Setelah resepisonis itu menunjukkan dimana letak lobi, kedua pria itu melangkahkan kakinya menuju ke lobi dan menunggu Kim Seokjin disana.
Setelah menunggu lebih dari tiga puluh menit, akhirnya Seokjin menemui kedua pria yang mencarinya tadi di lobi.
"Annyeonghasimnikka.. Kim Seokjin imnida.." Seokjin memperkenalkan diri pada dua pria itu sambil membungkukkan badannya.
Kedua pria itu pun juga membungkukkan badannya pada Seokjin. "Saya Jung Hoseok dan ini asisten saya Han Dongsun. Kami dari majalah Come and Go."
"Silakan duduk." Ucap Seokjin. "Apa yang bisa saya bantu?"
"Kami kesini ingin mewancarai anda, Tuan Kim Seokjin."
Seokjin tersenyum kaku. "Apa ada sesuatu yang salah? Kenapa anda ingin mewancarai saya?"
"Tentu tidak ada yang salah, Tuan Kim." Sahut Hoseok. "Apa anda ingat dengan pengunjung wanita dan anaknya yang kehilangan bonekanya disini beberapa hari yang lalu?"
Seokjin menganggukkan kepalanya. "Tentu, saya mengingatnya. Ada apa dengan mereka?"
"Kebetulan wanita itu adalah istri saya." Ucap Hoseok.
"Benarkah?" Sahut Seokjin.
"Benar, dan sebelumnya saya ingin berterima kasih pada anda karena telah menemukan boneka milik putri saya."
"Itu sudah menjadi tugas kami sebagai pegawai disini."
"Benar apa yang dikatakan istri saya. Selain anda tampan, anda juga baik dan rendah hati."
Telinga Seokjin mendadak menjadi merah karena mendapat pujian dari orang lain. "Ah, istri anda terlalu berlebihan. Saya hanya menjalankan tugas disini."
"Baiklah, kita langsung ke intinya saja. Bisakah saya mewancarai anda? Hasil wawancara nanti akan saya masukkan ke dalam artikel majalah kami yang akan terbit bulan depan."
"Eumm.. Sebelumnya saya mohon maaf, tapi apa saya bisa mendapatkan keuntungan jika bersedia diwawancara?" Tanya Seokjin ragu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Kedua pria di hadapannya tertawa mendengar pertanyaan dadi Seokjin.
"Tentu saja kau akan mendapatkan untung, Kim Seokjin-ssi." Jawab Hoseok. "Kau bisa mendapatkan keuntungan materi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
FanfictionDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...