-28- Always Be Mine

483 60 9
                                    

Sejak hari dimana Jisoo pergi beberapa hari tanpa memberi kabar pada Seokjin, hubungan mereka semakin erat. Skin ship di antara keduanya lebih sering dari biasanya. Namun skin ship yang mereka lakukan masih dalam batas wajar tidak sampai ke hubungan yang lebih intim.

Jisoo sudah tidak lagi memikirkan peringatan ibu Seokjin untuk menjauhi putranya. Tentu saja ia juga berharap Nyonya Kang akan memberi restu pada hubungannya dengan Seokjin.

Pagi ini Seokjin bangun lebih awal. Ia sudah rapi dengan setelan jas untuk bekerja. Bahkan ibunya belum selesai memasak ketika ia akan berangkat.

"Kenapa pagi-pagi sekali berangkat ke kantornya?" Tanya Nyonya Kang saat melihat putranya yang sudah siap pergi ke kantor. Padahal ini masih jam tujuh pagi. "Sarapannya belum siap."

"Aku ada meeting pagi di kantor." Tentu saja jawaban Seokjin itu bohong. Ia berangkat lebih pagi karena ia ingin sarapan bersama Jisoo di luar.

"Apa kau tidak sarapan dulu?"

Seokjin mengecup pipi kanan ibunya. "Aku akan sarapan di kantin perusahaan saja. Aku berangkat dulu. Bye, Eomma.."

Nyonya Kang hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat putra sulungnya yang sudah menghilang. Bahkan ia sudah mendengar suara mobil milik Seokjin yang menjauh.

"Beberapa hari ini sepertinya Seokjin agak berbeda? Dia lebih sering tersenyum dan tertawa." Gumam Nyonya Kang. "Jika Jisoo mendengar ucapanku untuk menjauhi Seokjin, seharusnya dia tidak memasang wajah senangnya, kan? Apa jangan-jangan Jisoo masih berhubungan dengan Seokjin?"

Masih dalam pikirannya, Nyonya Kang melanjutkan acara memasaknya yang sempat tertunda tadi sambil menunggu si putra bungsu bangun dan berangkat bekerja.

***

Hari ini adalah jadwal rapat pemegang saham rutin bulanan 'Star Group'. Seperti biasa, rapat akan dihadiri oleh para petinggi perusahaan. Jisoo, Namjoon, dan Namra pun ikut dalam rapat tersebut.

Setelah dua jam berlalu, satu per satu orang yang ikut rapat tersebut meninggalkan ruangan. Tapi disana masih menyisakan beberapa orang. Nyonya Kim Byeol dan Kim Namra juga masih disana. Mereka masih membahas hal yang dibicarakan pada rapat tadi.

"Permisi, Sajangnim.." Ucap seorang wanita yang usianya sedikit di bawah Nyonya Kim. "Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

"Ah, Lim Haneul-ssi." Nyonya Kim mengalihkan atensinya pada wanita itu. "Katakan! Apa yang ingin kau bicarakan padaku?"

"Emm.. Begini.." Haneul nampak ragu untuk mengucapkannya pada Nyonya Kim.

"Tidak apa. Katakanlah!" Tegas Nyonya Kim.

"Eomma.. Aku permisi dulu." Sahut Namra yang mengerti jika wanita tadi seperti tidak nyaman jika berbicara di hadapan Namra juga.

"Ini mengenai Kim Jisoo." Wanita itu bersuara lagi setelah Namra keluar dari ruangan itu.

"Memangnya ada apa dengan Jisoo?" Sahut Nyonya Kim. "Apa ada yang salah dengannya?"

"Ya.. Kau tau sendiri Jisoo sudah bercerai dengan putramu, Kim Namjoon.." Haneul menjeda sejenak ucapannya. "Tapi kenapa kau masih mempertahankan posisinya di perusahaan ini?"

Nyonya Kim mengerutkan dahinya mendengar ucapan Haneul. "Memangnya kenapa? Lagipula selama ini Jisoo bekerja cukup baik sebagai Direktur."

Always Be Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang