-Jangan lupa vote teman teman, terimakasih
Eyeeq🦋
***
Sudah hampir sebulan kepergian Wulan, namun Sesil tampaknya belum sepenuhnya rela melepas kepergian sang mama.
Gadis kecil itu sudah tampak kembali beraktivitas seperti biasa. Berangkat dan pulang sekolah bersama Marshall. Pergi les pun akan diantarkan oleh pak Tarno atau terkadang bersama dengan Maya.
Maya dengan senang hati melakukan aktivitas tambahannya itu, menjadi supir antar jemput bagi keduanya.
Sebulan ini pun, Sesil tetap menempati rumah keluarga mereka. Bersama dengan asisten rumah tangga dan juga Nenek Tuti -ibu dari Wulan.
"Mama.." sore ini suara Sesil terdengar dikediaman Maya. Begitu mendengar suara itu, Maya yang sedang sibuk menyiapkan makan malam segera berlari keluar meninggalkan masakannya begitu saja
"Sesil, kenapa nak? Sini masuk dulu" ajak Maya pada Sesil yang masih berdiri diambang pintu
"Ma.. Sesil mau minta tolong bisa ngga?" pinta Sesil hati hati
"Apa itu? Kalo mama bisa bantu pasti mama bantu. Ada apa sayang?" tanya Maya antusias
"MAMA MASAKANNYA GOSONG NIH" Suara teriakan Marshall dari belakang membuat Maya dan Sesil terperanjat kaget
"Astaga. Sebentar ya mama matikan kompor dulu" sebelum Maya beranjak Marshall sudah tiba dihadapan mereka
"Udah Acal matiin" jelasnya kemudian duduk disofa samping Sesil
"Makasih ya Cal. Mama lupa tadi karena terlalu senang Sesil datang. Jadi, Sesil mau minta tolong apa?" tanya Maya dan membuat Marshall ikut menunggu
"Hmm.. Sabtu besok, Sesil ada perlombaan main piano ma. Itu udah didaftarin sama mama dua bulan lalu dan Sesil mau ikut karena itu permintaan mama sebelum meninggal. Tapi.." gadis itu menghentikan ucapannya sejenak, menatap kearah Maya
"Tapi Sesil ngga mau datang sendiri. Mama sama kak Acal mau kan dampingi Sesil?" tanya gadis itu memohon pada Maya
"Aaaaah anak cantik mama ini. Tentu mau dong sayang. Hari sabtu mama dan kak Acal bakal nonton Sesil tampil. Yakan Cal?" tanya Maya pada Marshall
"Iya dong. Kita pasti nonton kamu Sil. Tenang aja ya" balas Marshall antusias
"Tapi, sabtu kan jadwal kak Acal les sempoa" ingatan Sesil tiba tiba muncul
"Ngga apa-apa, ijin aja sesekali. Yakan Ma?" kesempatan ini tentu tidak akan Marshall hindari, kapan lagi bisa ijin les dan didukung mama
"Iya dong ngga apa apa. Demi Sesil" jawab Maya antusias dan berhasil membuat Sesil berterimakasih dengan senyum tulusnya
"Sil, mama kemarin ada buat cookies kesukaan kamu. Cobain yuk" ajak Marshall membawa Sesil kearah dapur.
Sementara Maya tersenyum melihat kedua anaknya -Sesil yang akan selalu menjadi anak Maya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter-Sweet (COMPLETED)
ChickLitKarena nanti ketika dalam perjalanan kamu mulai merasa langkah sedikit berat, hari hari terasa pahit maka tak apa untuk memilih rehat sejenak. Walaupun kecil dan tertatih, tetaplah bergerak sampai kamu menemukan bahagia dalam ruang gelap yang cahaya...